Ada Rindu yang Terbayar Lewat Selendang Mayang

Belum lagi pendapatan ini harus dibagi ke banyak pos, begitulah ya. Perkara jajan saja bikin mikir hahaha. Sebenernya rakyat Indonesia itu mayoritas rajin, pekerja keras dan pandai kelola uang. Hanya saja pendapatannya susah naik. Kalaupun naik pasti akan diimbangi sama Sembako melambung, dkk. Ujung-ujungnya harus ikat pinggang supaya tetap ada dana darurat dan tabungan. 

Mungkin nggak semua kalangan mengalami hal serupa ya. Yang jelas kalau di garis kelas menengah ke bawah udah pasti banyak yang ngalami. Bahkan lebih parah, kerja hari ini untuk makan dan hidup hari ini. 

Saya menyaksikan sendiri di area lingkungan banyak terjadi hal seperti itu. Makanya jarang pada jajan karena uangnya terbatas dan kadang kekurangan. 

Kenapa bisa tau? Tahun lalu, orangtua saya berjualan nasi uduk dan aneka gorengan buat sarapan hari pertama hingga hari ketujuh okelah masih habis, mungkin bikinnya sedikit. Lantas pas ditambah bikinnya malah bersisa. 

Kemudian banyaklah tetangga sekitar bercerita kalau mereka memilih bikin sarapan seadanya supaya lebih irit dan hemat. "Saya hampir nggak pernah beli sarapan. Kalau beli lumayan pengeluarannya dan belum tentu cukup buat semua anggota keluarga" Ujarnya setengah curhat pada mama saya. 

Kebetulan kami mencoba jualan di depan rumah dan jauh dari jalan raya, jadi beneran ngandelin para tetangga yang melintas ke area depan rumah. Akhirnya, diputuskan buat berhenti jualan dan saya bantu Carikan konsumen open order aneka camilan dan kue bolu. 

Begitulah yaa, ada kerinduan yang lunas terbayar dengan mencicip kembali es selendang Mayang dan kisah dibalik kenapa pada jarang jajan. 

Have a nice day sobat kompasiner.