Mohon tunggu...
Haris Maulana Yusuf
Haris Maulana Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa aktif yang ceria dan ambisius, memiliki hobi menyanyi, menulis, dan membaca komik di waktu uang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Monster yang Tak Terlihat

18 Januari 2023   06:18 Diperbarui: 19 Januari 2023   00:15 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pribadi ambisius membuatnya dimusuhi dan dijauhi oleh segelintir teman yang dahulu dimilikinya. Ia tidak pernah memiliki waktu untuk dirinya sendiri.

Ia menggunakan seluruh waktu luangnya untuk belajar, belajar, dan belajar. Pusing, stress, hingga muntah darah pun Niana akan tetap belajar demi memenuhi ekspektasi dari seorang ibu yang dicintainya. 

Namun, satu kalimat dari sang ibu membuat semua perasaan yang selama ini telah ia tahan naik ke permukaan hingga memunculkan sebuah pertanyaan dalam dirinya.

Dengan seluruh emosi yang membuat tubuh serta suara yang bergetar tak terkendali, perlahan air mata menetes jatuh di pangkuan Niana, hingga ia pun bertanya,

"Mamah sebenernya sayang gak sama aku?"

Pertanyaan tersebut berasal dari palung hati terdalamnya. Keheningan sesaat menyisakan isak tangis kecil milik Niana memantul di kamar berukuran kecil itu, hingga sang ibu tertawa canggung dan menjawab,

"Haha ... pertanyaan kamu aneh-aneh aja. Mamah jelas sayang banget sama kam---"

Belum sempat sang ibu menyelesaikan kalimatnya, emosi yang telah merangkak keluar dari palung hati terdalam Niana kini mengambil alih tubuh dan pikirannya, membuat Niana berteriak,

"SAYANG?! KALO MAMAH SAYANG SAMA AKU, KENAPA MAMAH TERUS MAKSA AKU BUAT JADI DOKTER PADAHAL AKU GA MAU? KENAPA MAMAH MAKSA AKU BUAT DAPET NILAI A? KENAPA MAMAH MARAH WAKTU AKU DAPET NILAI B+? EMANGNYA AKU GA BOLEH SALAH SEKALI AJA, MAH?! MAMAH MAU AKU MATI GARA-GARA BELAJAR? MAMAH TAHU GAK KALO AKU BELAJAR SAMPE PINGSAN, MUNTAH DARAH!! MUNTAH DARAH, MAH!! KALO MAMAH SAYANG SAMA AKU, KENAPA AKU GA BOLEH NGEJALANIN HIDUPKU SENDIRI?! KENAPA, MAH?! KENAPAA!?? AARRRRGHHHH!!! AKU BENCI MAMAH!"

Niana membanting handphone nya ke lantai hingga hancur di beberapa bagian, kemudian ia berteriak histeris sambil menjambak-jambak rambutnya. 

Tidak mengerti apa yang ia rasakan saat ini, Niana mulai menghancurkan barang-barang lainnya, melempar, membanting laptop, menendang meja, ia tak berhenti sementara ibunya terus berteriak memanggil anaknya tanpa henti, bertanya khawatir dari panggilan telepon,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun