Mohon tunggu...
Mimi
Mimi Mohon Tunggu... Buruh - Nothing

M.I.L.S.B

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Agustus Menunggu Gilir

24 Agustus 2020   22:11 Diperbarui: 24 Agustus 2020   22:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyerahkannya kembali kepada kendali alam semesta atas waktu mendatang

Kau pikir, aku tak berhati ataukah ini terlalu sulit untuk ku bicarakan

Sejauh ini, aku kira dengan merelakanmu kan mengurangi rasa jatuhku padamu

Perasaanku menggenangi kedalaman pikirku, hatiku, diriku

Harusnya ini kian lama kan membanjiri seluruh ruang kamarku dan membasahi kertas pesan itu

Tentramlah jiwa mereka yang memohon kerelaan atas inginnya yang memaksa

Senyatanya, melepaskan adalah sebuah bentuk menerima

Bagaimanakah semua orang dapat bergembira jika itu yang dirasakan hati adalah sesuatu yang lepas?

Aku membebaskanmu, namun bukan perasaan sakral yang mekar berbunga setia

Ku yakini, Tuhan kan mengembalikan sesuatu pada tempatnya

Jika itu kamu dan hatiku tempatmu

Serupa, bulan agustus yang menunggu gilirannya tuk dilewati, ditinggalkan, atau digantikan

Jika itu aku dan hatimu tempatku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun