Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percintaan Opa dengan A’Ay , dari Pantai Selatan ke Pantai Utara [Mini Cerpen 59 -Saptalogi ]

6 Januari 2011   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1294295645186253682

Restoran favorit Tengku Houd itu sangat istimewa --- Sang Tengku senang karena arsitektur bangunan dan contour landscape-nya sangat permai --- apalagi di malam hari, sungguh romantis mengintip lampu-lampu Bandung di bawah sana.

Bang, ketiga macam sarung plekat pesanan abang telah dikirim ke Pengangkut di Luwipanjang pagi tadi”

Berapa banyak, bisa terkirim semuanya”

Sudah bang, masing-masing seribu kodi --- seperti contoh yang telah abang tentukan itu. Corak al Jawi kotak-kotak kecil seribu, corak ala Songket seribu kodi dan seribu lagi corak Donggala --- sudah beres boss ! Kapan mampir ke Majalaya ?

Kaulah kemari --- ke restoran favorit-ku, tahu ‘kan ?

Ya, iya boss --- sekarang saya meluncur, menginap di depan to ? Pak, semua jadi rekening kami boss !”


Tengku Houd menutup pembicaraan --- ia ingin menelepon Tetty. (Bersambung dalam

Saptalogi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun