"Ah kamu, Ra, Kayak gak pernah makan hewan aja. Kalau kamu cinta hewan, harusnya vegetarian donk!
Baiklah. Mungkin bakal ada yang terbesit pertanyaan semacam itu. Sebab, tiap ada orang share soal animal abuse, ada saja yang ngide komen demikian di media sosial.
Begini, jika kamu mau mengonsumsi hewan, yang monggo-monggo saja. Tak ada yang melarang. Tetapi ingat, jangan pernah menyiksa mereka untuk kesenangan.
Saya pernah melihat video, seekor ikan emas diiris hidup-hidup oleh seorang chef. Lalu, bagian daging--yang berwarna putih itu--diberi perasan jeruk lemon. Terlihat, mulut ikan masih bergerak dan seolah merasa kesakitan.
Saya cukup menyayangkan adegan itu. Mengapa ikan tidak dibunuh terlebih dahulu. Alasannya, untuk menarik perhatian dan membuktikan ke pengunjung resto kalau ikan yang dijual di tempat tersebut segar.
Hanya saja, bagi saya itu tidak manusiawi. Itu terlalu kejam. Meski ikan adalah makanan, tapi prosesnya tidak boleh dilakukan dengan menyiksa.Â
Bayangkan kalau kamu adalah ikan, lalu kamu disayat hidup hidup-hidup dan diberi perasan jeruk nipis. Hiiii, membayangkan saja rasanya sudah sakit.
Ketika seorang manusia terbiasa berbelas kasih terhadap sesama makhluk Tuhan, saya yakin tak akan pernah ada gajah mati terkena jerat, orang utan kurus kehilangan rumah hingga harimau mati karena kekurangan makanan. Semua kembali ke diri kita, sudahkah menjadi manusia sebenar-benarnya?
Salam hangat dari Nurul Mutiara R A
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI