Mohon tunggu...
Mutiara Nissa Fiandri
Mutiara Nissa Fiandri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gengsi Memperkuat Timbulnya Tindakan Korupsi

18 November 2022   05:51 Diperbarui: 18 November 2022   05:51 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sobat Kompasiana! Setelah membaca judul artikel di atas, kira-kira kita akan bahas apa, nih? Ya benar sekali, kali ini kita akan membahas hubungan antara sifat gengsi dengan korupsi, loh. Kita juga akan membahas cara untuk mengatasinya. Yuk langsung saja kita bahas, guys!

Kata korupsi pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita kan, guys. Bagaimana tidak? Banyak sekali di antara kita yang terjerat tindak pidana korupsi. Korupsi secara garis besar memiliki arti tindakan tercela dengan penyalahgunaan kekuasaan baik dalam bentuk uang atau lainnya demi keuntungan dirinya sendiri. Gengsi juga sering kita dengar, yaitu secara umum adalah perasaan untuk menutupi kelemahan yang ada pada diri sendiri.

Dilansir dari kppu.go.id bentuk tindak korupsi yang ditemukan dalam patologi pengadaan barang dan jasa, yaitu meliputi mark-up harga, perbuatan curang, pemberian suap, penggelapan, pengadaan fiktif, pemberian komisi, pemerasan, penyalahgunaan wewenang, bisnis orang dalam, nepotisme dan pemalsuan.

Sumber: databoks.katadata.go.id
Sumber: databoks.katadata.go.id

Menurut kalian nih, pada sebagian orang, gengsi yang berlebihan itu baik atau tidak, sih?
Ya tepat sekali, gengsi yang terlalu tinggi atau berlebihan ini tidak baik, loh. Hal ini dikarenakan akan terbiasa untuk berbohong demi menutupi kelemahannya tersebut.

Pada tindakan korupsi, faktor ekonomi menjadi penyebab utama korupsi. Sifat gengsi  dengan ekonomi sesama teman dapat menjadi celah munculnya tindakan untuk melakukan korupsi. Tidak hanya ekonomi, gengsi juga bisa timbul karena pengaruh lainnya, sebagai contoh yaitu tidak pernah juara kelas tapi mengaku juara kelas, tidak pernah berkunjung ke suatu tempat tertentu tapi mengaku pernah berkunjung.

Perilaku konsumtif terhadap barang-barang mewah sebagai ajang pamer di social media atau di lingkungan masyarakat sudah sering kita lihat tentunya. Hal ini sebagai contoh dari gengsi. Maka tidak heran mereka mengeluarkan biaya lebih untuk membeli barang-barang yang bukan prioritas. Jika perilaku ini tidak diikuti oleh iman dan taqwa yang kuat, dapat menjadi celah untuk menghasut seseorang melakukan korupsi.

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sering menyeret beberapa nama penjabat negara maupun instansi di bawahnya, dengan kekayaan luar biasa membuat gaya hidup mereka seperti seorang raja. Gengsi tentunya menjadi penyebab utamanya.

Gambar dari: seomuda.id
Gambar dari: seomuda.id

Mereka melakukannya agar diakui keberadaannya di suatu tempat, dibilang keren, dan terhormat. Padahal memaksakan diri di luar kemampuannya justru seperti peribahasa "Bagai telur di ujung tanduk" , yaitu keadaan yang membahayakan atau mengkhawatirkan. Sifat gengsi membuat seseorang selalu merasa kekurangan, tidak puas, tidak bersyukur atas pemberian Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun