Mendidik seorang anak berarti berpikir bagaimana ia bisa tumbuh sehat, dan berkembang sesuai usianya. Mendidik juga berarti mengasah bakat dan potensi yang ada dalam dirinya, serta membimbing secara emosional.
Aku percaya bahwa mendidik anak laki-laki dan perempuan tentu berbeda. Bahkan saudara kembar pun memiliki karakteristik yang unik dan cara pendekatan yang tidak sama. Itulah sebabnya seorang ibu harus cerdas, terbuka, dan mau belajar. Tanpa pendidikan, bagaimana mungkin seorang perempuan mampu memahami perbedaan-perbedaan ini? Seorang ibu yang berpendidikan akan lebih mampu menyesuaikan pola asuh berdasarkan kebutuhan masing-masing anak.
Perempuan Cerdas, Anak yang Tangguh
Seorang ibu yang berpendidikan bukan berarti harus memiliki gelar tinggi. Yang lebih penting adalah mempunyai wawasan luas, pola pikir terbuka, dan keinginan untuk terus belajar. Dengan begitu, ia mampu memilih makanan terbaik untuk anaknya, mengasah kemampuan motorik, mengembangkan potensi, dan mendidik dengan empati.
Aku tidak ingin kelak anakku bertanya berbagai hal. Tentang dunia, kehidupan, dan masa depannya, sementara aku tidak mampu memberikan jawaban yang tepat. Kelak, aku ingin menjadi ibu yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan anakku dengan bijak. Ibu yang mampu mendampingi, mengarahkan, dan menguatkan mereka. Aku ingin menjadi ibu yang bukan hanya penuh kasih, tetapi juga penuh pengetahuan. Ibu yang cerdas, terbuka, dan mampu mendampingi anaknya menghadapi perubahan zaman. Karena aku tahu, pendidikan yang kumiliki akan menjadi bekal terbaik untuk mendidik generasi masa depan.Â
Jika perempuan adalah madrasah pertama, maka kualitas madrasah itu sangat bergantung pada sejauh mana pendidikan yang dimilikinya. Dengan berpendidikan, perempuan dapat melahirkan generasi yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih siap menghadapi tantangan global.
Mendidik anak bukan sekadar memberi makan dan pakaian, melainkan membentuk manusia seutuhnya. Dan itu hanya bisa dilakukan jika seorang perempuan memiliki bekal ilmu dan pendidikan yang memadai. Karena itu, aku percaya bahwa pendidikan perempuan adalah investasi jangka panjang. Pendidikan bukan hanya untuk diriku sendiri, melainkan untuk anak-anakku, untuk keluargaku, dan untuk bangsa ini.
(Oleh : Mutiara Azroli)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI