Campurkan ikan dan beras, simpan dalam wadah tertutup selama 5-7 hari atau bisa juga lebih.
- Langkah keenam
Setelah persentase selesai ikan dapat langsung dimasak atau disimpan di dalam kulkas agar lebih tahan lama.
Pakasam memiliki rasa yang khas, rasa ikannya cenderung asam, asin dan juga gurih, dengan tekstur yang empuk karena  proses fermentasi. Aromanya cukup kuat, mirip dengan makanan fermentasi seperti tempoyak atau terasi, tidak semua orang langsung menyukainya saat pertama kali mencoba. Iwak pakasam biasanya digoreng terlebih dahulu sebelum disajikan. Rasanya akan semakin lebih enak jika di makan dengan nasi hangat, sambal, dan lalapan seperti timun, selada, dan juga daun singkong.
Meskipun melalui proses fermentasi, iwak pakasam tetap memiliki kandungan protein yang cukup tinggi karena bahan dasar yang digunakan adalah ikan. Namun, karena mengandung garam cukup tinggi, konsumsi iwak pakasam sebaiknya dibatasi, terutama bagi yang menderita hipertensi.
Banyak keluarga yang masih mewariskan resep pembuatan pakasam secara turun-temurun. Bahkan, dalam beberapa acara adat dan tradisi, iwak pakasam hadir sebagai simbol ketersediaan pangan dan kebersamaan.
Namun, tantangan kini muncul dari semakin jarangnya orang yang memproduksi pakasam secara tradisional. Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan makanan ini kepada generasi muda dan mendukung pelaku UMKM yang menjual pakasam sebagai produk lokal.
Kesimpulan :Â
Pelestarian iwak pakasam di tengah gempuran makanan modern menjadi Langkah penting agar generasi yang akan datang tetap mengenal kekayaan rasa dan tradisi Indonesia. Iwak pakasam bukan sekedar makanan saja, melainkan warisan budaya yang mengandung nilai sejarah, kearifan lokal, dan proses pembuatan yang alami, iwak pakasam adalah bukti bahwa fermentasi tradisional bisa menghasilkan kuliner lezat, sehat dan bernilai ekonomi tinggi. Maka dari itu, mencicipi iwak pakasam bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang memahami identitas dan sejarah bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI