Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Kata-kata

8 Februari 2021   13:50 Diperbarui: 8 Februari 2021   14:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku enggan berkata-kata
memperdengarkan pada semesta
tentang gemericik rindu yang berlomba, dengan rintik-rintik hujan senja
seribu ungkapan cinta merebak dalam dada
senandung asmara bergemuruh
melewati pembuluh darah

mendekat dan tenggelamkan dirimu dalam hangat pelukku
detak-detak jantung ini tak pernah berhenti memanggil
namamu yang tersebut di bawah alam sadar
"i love you" terpancar saat mata berbinar

kau pasti melihat hasrat tersirat
di pipi yang memerah
tanpa kata-kata aku menyerah
dalam gelisah paling gerah

Gambar Pixabay

Mutia AH 

Ruji, 08 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun