Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Datang Sunyi

21 Februari 2020   17:35 Diperbarui: 21 Februari 2020   17:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selamat datang sunyi
kemarilah menyatu dalam dekapan pilu
jangan sungkan tak perlu malu
sebab kekasih telah pergi

tinggalah sendiri
memeluk kenangan
membelai bayangan
melukai hati

wangi secangkir kopi
menyeruak membuai imaji
menyayat
resapi patah hati
******
Hujan Tadi Malam

hujan tadi malam masih menetapi rasa
menyisakan bulir bening di atas daun kamboja
tempias membekas di jendela

angin pulas dalam hampa
membeku di lorong cerita
hening

ahh, Lagi-lagi
aku merindui hangatnya mentari
menerobos pekatnya awan di ujung pagi
menghempas sunyi berderap menjauhi hari
***
Jika Kau Angin

aku bunga rumput
menanti belaian lembut
membawaku pada
anemogami cinta

akulah baling-baling
tibamu menjadi rindu
daya berkeliling
memberitakan kemarau sampai di ujung musim

akulah awan
menjelma hujan
kembali pulang pada lautan

sepi terdampar
kapal tak berlayar
angin mati
tanpa tekanan

20 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun