Malam ke empat. Jarum jam menunjukkan waktu pukul 00.05. Aku terbangun oleh suara aneh lagi. Namun kali ini bukan dari arah kamar kosong. Suara aneh itu datang dari kamar Mbak Kating. Aneh banget, bukan ketukan atau gedoran seperti tiga hari sebelumnya.
Prak!Prak!Prak!
Seperti suara tepuk tangan, tapi apakah Mbak Kating sudah gila malam-malam begini bertepuk tangan? Setelah Kuperhatikan dengan seksama, aku makin bergidik ketakutan ketika mendapati ada pula suara rintihan perempuan dan eraman menyeramkan macam suara genderuwo.
 Uwaa!! Jangan-jangan Mbak Kating Kesurupan Hayati! Hiih... Jangan-jangan Mbak Kating lagi dicengkeram genderuwo! Tidak!!
Kemudian aku bergegas keluar kamar menuju kamar Mbak Kating. Kuintip-intip itu jendela kamar Mbak Kating, mataku menelusur jauh. Berkat kerlap-kerlip cahaya lampu tumblr, aku bisa mengamati keadaan kamar Mbak Kating: Lemari rapi, kursi rapi, meja rapi, buku-buku rapi, dan.. kasur berantakan selimut berserakan!
Tidak ada orang yang bertepuk tangan ataupun genderuwo yang menyeramkan. Tiwas khwatir, yang kulihat ternyata Mbak Kating sedang asyik bermain kerbau-kerbauan sama si pacar.
Wedhus!!!!