Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Bromo Menyentuh Rasa Menembus Sukma

19 Januari 2019   17:21 Diperbarui: 31 Januari 2019   10:21 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke fokus lagi ke Bromo. Jadi akhirnya saya berdua dengan teman saya nekat pisah dengan rombongan untuk mencari spot terbaik sampai harus naik tebing dan molos dari pagar pembatas. Akhirnya kita dapat spot-spot yang benar-benar bagus meski harus hati-hati dan bergantian dengan turis lain. Turis asing banyak terlihat di sini, dari Eropa sampai China, benar mereka terkesima dengan keindahan dari cipatan agung Ilahi ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Semburat kuning yang berpadu dengan kegagahan Gunung Bromo ditambah dengan corak abu-abu vulkanik menghasilkan rona panorama yang sungguh luar biasa. Ini keindahan kelas dunia! Geng river tubing pun bahu membahu memberika foto terbaik dan berhasil. Terima kasih geng.

Dari spot sunrise kami bergeser ke Pasir Berbisik. Kali ini menikmatinya dengan cara yang ekstrem yaitu naek di atas jeep. Asyiknya saya sama teman-teman cowo-cowo nikmati terpaan angin dipadu debu Bromo dengan lantunan coldplay yang sukses disuarakan dengan sumbang. Hahaha tapi lelaki memang selalu punya cara seru untuk nikmati perjalanan. I Love It.

Sampai di sana pun kami berfoto-foto dan entah kenapa foto loncat jadi foto wajib. Selain foto loncat malah pake foto ala-ala pendekar dan jagoan gitu hahaha... dasar norak!

Puas berfoto yang juga dibantu sama Pak guide yang jadi andalanque kita bergeser ke Kawah Bromo, entah kenapa si guide suka banget fotoin saya candid meski ga mau mungkin demi rupiah kali yak hahaha...


Nah, di sini juga puncaknya. Banyak yang nawarin tunggangan kuda dengan tarif 50 ribu sekali jalan. Emang sih itu jauh banget rasanya hahaha... sampe hayati lelah. Tapi karena kita sembari mengobrol tentu gak kerasa, dan gak kerasa juga tau-tau nginjek ee kuda. Hahaha...

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di sini juga ada pura umat Hindu tapi saya enggak mampir karena mengejar waktu dan mengejar rombongan yang sudah naik ke atas. Kita disuruh coba untuk menghitung anak tangga yang naiknnya aja ngantre dan akan semakin sulit kalau ada yang istirahat di tengah tangga. Jadi benar-benar musti cepat gak pake lama. Saya yang pakai sepatu kets benar-benar terasa lelahnya karena setiap saya napak itu malah turun kaki saya karena kontur pasir dan mungkin kelelahan karena udah tua juga kali yak hahaha...

Baiklah setelah sukses menyelesaikan ratusan anak tangga, kami tiba di bibir kawah yang mengepul dan mengeluarkan bau belerang. Beberapa berkumpul di satu titik untuk menyaksikan panoramanya sekaligus berfoto meski ini membuat jalan susah karena super kecil dan kanan kiri sangat bahaya.

Saya pun menghela napas sebentar sampai teman saya ribut minta foto, oke cekrek, dia minta lagi karena gak sesuai, cekrek, dia minta lagi, cekrek. terus begitu. Sampai saya menyerah mengibarkan bendera putih karena saya terlampau lelah untuk foto-foto orang. Harap mengerti ya Wi hahaha...

Tapi kata dia sayang kalau sudah sampai atas gak dapat foto yang bagus. Makanya dia yang melihat saya sudah gak nafsu foto mencari fotografer lain dan hasil fotonya amazing. Sementara saya sekedarnya saja lah. Muka juga udah butek ketutup debu plus harus lepas masker saat foto. Itu sungguh merepotkan.

Bahkan si laki-laki juga minta saya jadi model fotonya karena dianggap bagus, saya diberi arahan untuk mengikut gaya dia, muka saya diputer-puter sedemikian rupa. Sampai dimiringkan sambil nyerocos "Biasa aja muka lu apa!" laaaahhhh.... kan lu yang minta hahah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun