Mohon tunggu...
Mustofa
Mustofa Mohon Tunggu... Buruh - Setiap kata ada makna

Pria

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

23 Desember 2019   23:37 Diperbarui: 23 Desember 2019   23:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuka memori lama 

Tanpa bersua di suasana malam

Teringat peranmu wahai pahlawan

Ayah...

Mengingatmu saat aku minta dibelikan celana olahraga

Naik sepeda "Jengki" duduk di bocengan

Terdengar putaran sepeda yang kau ayuhkan

Ntah mengapa celana terselip jadi rengekan

Maafkan anakmu yang masih kecil saat itu

Ayah...

Meski ragamu sudah tak ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun