Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ingin Sukses? Jangan Lupa untuk Menyanjung Bos Anda

6 Juli 2022   12:14 Diperbarui: 6 Juli 2022   12:22 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atasan di Kantor. Sumber Gambar oleh StockSnap dari Pixabay 

Setiap orang ingin sukses dalam berkarier.

Kerja keras, kerja cerdas dan menyelesaikan pekerjaan sesuai target dipercaya sebagai formula kesuksesan.

Namun, apakah benar demikian?

Pernahkah Anda menemukan orang-orang yang bagus kariernya padahal kinerjanya biasa-biasa saja?

Jika iya, apa rahasianya?

Menurut profesor Jeffrey Pfeffer dari Stanford Graduate School of Business, mengelola pendapat bos (atasan) tentang Anda itu jauh lebih penting daripada kerja keras yang sesungguhnya.

Sebuah kajian menunjukkan bahwa karyawan yang memberi kesan baik akan mendapat penilaian kinerja yang lebih baik, dibandingkan mereka yang bekerja lebih keras tetapi tidak terlalu pandai menampilkan kesan.

Kuncinya adalah menampilkan kesan yang baik kepada atasan Anda.

Bagaimana caranya?

Semua orang menyukai sanjungan atau pujian. Tidak terkecuali bos Anda.

Sanjungan berarti apresiasi atau pengakuan atas apa yang telah berhasil dicapai seseorang.  Perkataan seperti: "selamat ya pak, tadi presentasi bapak sangat baik dan memukau audiens" adalah contohnya.

Sanjungan, bisa juga diarahkan ke kualitas pribadinya. "Sudah sampai di kantor bu? Wah rajin sekali, padahal jarak dari rumah ke kantor kan jauh" adalah contohnya.

Pertanyaannya, jika Anda ingin menyanjung bos, apakah sanjungan itu harus tulus?

Bagaimana jika menurut pendapat Anda, sebenarnya bos Anda adalah orang yang belum pantas mendapatkan sanjungan?

Jennifer Chartman, seorang profesor di University of California di Berkeley, melakukan sebuah kajian untuk melihat kapan sanjungan akan berakibat buruk, tetapi ia tidak pernah menemukannya.

Dapat kita artikan bahwa sanjungan akan berdampak positif, meskipun bos Anda tahu bahwa sanjungan itu tidak tulus.

Apakah kinerja baik tetap diperlukan?

Sepengetahuan penulis, tidak semua organisasi memiliki budaya yang berorientasi kinerja. Pun demikian, kinerja baik tetap diperlukan.

Kita sekarang berada di era VUCA, kinerja baik perusahaan kita saat ini, belum tentu bisa dipertahankan di kemudian hari.

Perubahan dinamika bisnis cenderung lebih cepat terjadi.

Sebagai individu, kita harus memiliki personal branding yang kuat. Salah satunya dari kinerja yang handal.

Hanya saja Anda harus memastikan bahwa kinerja Anda yang bagus diketahui oleh banyak orang.

Semakin strategis posisi atau jabatan seseorang, semakin bagus jika mereka mengetahui prestasi kerja Anda.

Apa gunanya kinerja yang bagus tapi tidak diketahui oleh banyak orang?

Analoginya sama dengan seorang produsen yang mampu menghasilkan produk berkualitas prima. Tanpa strategi pemasaran yang handal, siapa yang akan mengetahuinya?

Terakhir, meskipun Anda berkinerja bagus, jangan tampakkan bahwa Anda lebih hebat dari bos Anda. Karena itu akan membuatnya tidak bahagia.

Simak tips dari profesor Jeffrey Pfeffer berikut ini: jika Anda mengesalkan bos Anda, sebaik apapun kinerja Anda tidak akan menyelamatkan Anda.

Kinerja yang bagus harus disertai dengan kesan baik kepada atasan Anda. Sanjungan adalah salah satu metode yang efektif.

Jadi, apakah Anda sudah menyanjung bos Anda hari ini?

Sumber:
Barking Up the Wrong Tree by Eric Barker

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun