Tersayat...
Dikau yang paling istimewa tlah pergi menjauh..
Berkelana ke alam jiwa...
Mengembara mencari hakikat cinta...
Sepercik sinar muncul dari ufuk rasa...
Sinar yang menjadi obat kesepian..
Saat engkau terbelah antara rindu dan dendam...
Merubah keadaan yang sulit menjadi lebih rumit..
Masih terngiang tertawa bahagia bersama..
Ibarat kau seperti pelangi yang memberi sejuta warna...
Hatimu seputih kertas  memelukku mesra...
Jiwamu sehalus sutra  membelaiku indah..
Kini engkau patah, senyummu pudar tinggalkan kenangan pahit...
Senyum getir membiru.. Bibirmu menggiggil ratapi  rasa sakit...
Tersayat oleh pisau perpisahan...
Engkau memang menemani ragaku tapi jiwaku melayang..
Tersayat oleh pilu..
Memupuskan segenap rindu..
Hinga aku terpisah jarak yang jauh..
Biarlah semua dijawab oleh waktu..