Ketiga, banyak sisi alami pantai dipertahankan sama baik dengan sudut buatan manusia.
Syukurnya, untuk ini, sudah banyak destinasi pantai di Lombok yang berhasil melakukan dengan sama baiknya. Pantai Mandalika misalnya. Meski terpampang letter art besar di dua titik, sisi-sisi alami pantai pun masih terjaga baik.
Di Pantai Mertasari, Denpasar selatan ini, walau melihat dari dalam mobil, banyak fasilitas pendukung yang dibuat mengikuti kontur alam yang ada. Agar lebih presisi, sebaiknya Anda luangkan waktu untuk juga eksplor pantai ini. Tentu harus lebih dari 1 jam. Saya yakin, Anda akan aminkan bagian ketiga ini dengan segera.
Tipat Cantok versus Pelecing Kangkung
Untuk ini, saya wajib berterima kasih ulang pada Tutik. Jika saja ia tak memaksa agar kami ekstra sarapan dengan Tipat Cantok, takkan bisa saya tuliskan bagian ini. Walau seporsinya, baik di harga maupun bahan-bahan, menurut Tutik sebenarnya sama saja dengan seporsi ketupat pecel di daerah lainnya.Â
Namun, bagi saya, menamainya sebagai Tipat Cantok serta tetap menamakannya begitu adalah satu hal khusus. Lagi-lagi di Lombok, di banyak tulisan trip saya, mulai kesulitan menemukan nama khusus untuk kuliner yang mudah ditemukan di lokasi wisata.
Rotasinya masih terpusat pada Ayam Taliwang, Beberok, Pelecing. Ebatan, Olah-Olah, dua jenis olahan sayur yang belum pernah saya temukan di artikel wisata umum. Walau ya memang menemukan dua kuliner ini tak semudah tiga contoh sebelumnya.
Baiklah. Semoga sedikit catatan personal ini, sampai ke kawan-kawan saya pegiat pariwisata di Lombok.