Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Lombok Perlu Belajar pada Muntig Siokan dan Tipat Cantok

4 Mei 2025   19:05 Diperbarui: 5 Mei 2025   15:48 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut letter art Taman Inspirasi Muntig Siokan di pantai Mertasari, Denpasar Selatan.Dokpri

Baik, mungkin beruntungnya saya, datang tepat sesaat setelah penjaga taman inspirasi ini baru saja selesai menyapu.

Namun, jika dibandingkan dengan berapa pun lokasi pantai yang saya datangi bolak balik di Lombok, kebersihan yang saya temui baru setara dengan private beach dari hotel-hotel berbintang saja. Dramatis. Tapi, pengalaman personal saya bisa diuji atau diperdebatkan secara terbuka.

Di foto ini, ada tai anjing yang luput dibersihkan. Tanda, bersih 100% benar mustahil. Namun, saya bisa yakinkan tak temukan sampah plastik. Dokpri
Di foto ini, ada tai anjing yang luput dibersihkan. Tanda, bersih 100% benar mustahil. Namun, saya bisa yakinkan tak temukan sampah plastik. Dokpri

Ah ia, sebelum sungguh lupa, berikut sedikit catatan personal saya;

Pertama, tempat sampah difungsikan dengan baik. Sebagai yang lahir, besar dan menua di Lombok, bagian ini terasa menyedihkan sekaligus menyesakkan. 

Sekian banyak program pemerintah, banyak tersisa di jargon atau tagline. Sebagian kecil kami yang peduli tentang ini, sering akhirnya hanya menahan diri. 

Pernah, di depan mata saat masih aktif membuka lapak baca di taman kota, bak sampah hanya sepanjang lengan dari sekelompok pengunjung yang sedang menyantap sarapan pagi mereka. Masya Allah. Koq ya tetap saja sampah dibuang sejatuhnya dari tangan. Huhuhu.. 

Sekian detik hendak beranjak dan mengingatkan pasangan suami istri tersebut, lalu saya memilih duduk tenang kembali. Saya titipkan keresahan melalui tulisan dulu saja.

Kedua, pemanfaatan teknologi digital di entri. Di Lombok, destinasi publik terakhir yang saya datangi, beberapa pantai di sisi utara Lombok. Entah, berapa tahun lagi dibutuhkan untuk kemudian terapkan sistem sama. Pembelian karcis terkomputerisasi.

Total yang dibayar, nama kasir, juga pengelola taman inspirasi, terlihat dari sisi pengunjung. Sayang, saya lupa, apakah juga ada plakat barcode pembayaran menggunakan QRIS.

Karcis 15 ribu per orang, terasa sepadan dengan kondisi pantai pun fasilitas yang ramah keluarga di Muntig Siokan. Dokpri
Karcis 15 ribu per orang, terasa sepadan dengan kondisi pantai pun fasilitas yang ramah keluarga di Muntig Siokan. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun