Berjuta kata tidak akan lekas
Berjuta kalimat tidak akan usai
untuk berujar welas asih
Untuk menderetkan ungkapan hati
Kepada siapa tulisan ini di persembahkan?
Kepada perempuan yang siap berkorban jiwa,
melahirkan ku dengan setengah mati
Lalu aku tumbuh dewasa
Sekarang dalam perantauan
Pada tempat cukup jauh
Tapi do'anya mengikuti setiap urat nadikuÂ
Perempuan yang berada di belakang tabir
Dengan sejuta asa untukku, anaknya
Hari bergonta-ganti
Beradu nasib dengan manusia lainnya
dalam harap yang sama untuk berbahagia
Barangkali untuk perempuan dalam hidupku, bahagianya sederhana
Melihat anak-anaknya tumbuh dewasa,
Kemudian suatu saat nanti
moga-moga tidak lupa
Kemana harus kembali pulang.
Sederet ungkapan ini, Untukmu. Ibuku.Â
Musafar Ukba, 8/3.