Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Ku

8 Maret 2023   20:38 Diperbarui: 8 Maret 2023   23:20 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I love you. Gambar via Pixabay 

Berjuta kata tidak akan lekas
Berjuta kalimat tidak akan usai
untuk berujar welas asih
Untuk menderetkan ungkapan hati

Kepada siapa tulisan ini di persembahkan?
Kepada perempuan yang siap berkorban jiwa,
melahirkan ku dengan setengah mati

Lalu aku tumbuh dewasa
Sekarang dalam perantauan
Pada tempat cukup jauh
Tapi do'anya mengikuti setiap urat nadiku 
Perempuan yang berada di belakang tabir
Dengan sejuta asa untukku, anaknya

Hari bergonta-ganti

Beradu nasib dengan manusia lainnya
dalam harap yang sama untuk berbahagia
Barangkali untuk perempuan dalam hidupku, bahagianya sederhana
Melihat anak-anaknya tumbuh dewasa,
Kemudian suatu saat nanti
moga-moga tidak lupa
Kemana harus kembali pulang.

Sederet ungkapan ini, Untukmu. Ibuku. 

Musafar Ukba, 8/3.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun