Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah Penggembala Rusa

2 Februari 2022   17:08 Diperbarui: 2 Februari 2022   17:28 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bocah dan Rusa. Gambar via Pixabay

Bocah seorang diri tengah berada di jalanan bersalju 
bersama rusa jinak hanya merutuki langkah yang kurang sigap
gerangan apa membawa ia di suatu tempat yang meninggalkan bekas jalanan roda empat

Kawanan Kalong di kejauhan sana mengepak, pertanda hari semakin sore membenamkan senja 
meski tertutup salju 
semburatnya masih tersisa walaupun remang 

Bocah dengan rusanya turut menerawang
jalan sepi tak berpenghuni
tersesat oleh tuan yang ceroboh 
meninggalkan anak seorang dengan gembala bertanduk ranting dalam kedinginan yang menohok 

Anak itu takut untuk sekedar menangis
kemana tambatan hati dan mencurahkan segala ketakutan, tali kekang amat kuat direngkuh
kegamangan telah mengalahkan air matanya tuk tumpah

Dengan termenung dan tertunduk 
Kaki harus tetap melangkah untuk kembali pulang 
bocah dengan rusa yang malang 
hanyalah tersesat dalam kesepian 
oleh perasaan yang tak siaga dan menjaga

Bocah sekecil itu tegar meski dipenuhi rasa takut
esok akan diraihnya jalan terang tuk kembali ke rumah
entah rumahnya dulu atau tempat yang nyaman untuk kembali menangis

Musafar Ukba, 2 Februari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun