Mohon tunggu...
Murtiyarini Murtiyarini
Murtiyarini Murtiyarini Mohon Tunggu... Blogger / PNS -

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Saat-saat Tertolong Go-Food

3 Juni 2018   21:18 Diperbarui: 3 Juni 2018   21:51 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksud hati menjadi ibu yang baik dengan memasak, apalah daya badan saya lelah setiap pulang kantor. Tak mau disebut ibu yang buruk, saya masih berusaha menghadirkan makanan berkualitas dan bervariasi. Seiring perkembangan usaha-usaha kuliner, saat ini tidak sulit menemukan masakan enak, bergizi dan bervariasi. Namun dengan keterbatasan waktu dan jarak yang lumayan jauh, saya tidak mungkin membelinya sendiri.

Tampaknya Tuhan mengerti kesulitan saya. Kehadiran GO-FOOD, sebuah bisnis delivery makanan berbasis online, saya anggap sebagai berkah. Setahun terakhir ini, hampir seminggu 2-3 kali saya menggunakan jasa GO-FOOD. Ketika sore hari badan lelah sementara ingin makan enak, saya berpikir, uang yang saya keluarkan untuk membeli makan malam dengan GO-FOOD , sebanding dengan  tenaga dan waktu saya yang sangat berharga. Saya butuh istirahat dan bercengkerama dengan keluarga. Ya, ada substitutioncost (biaya pengganti) untuk menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran tetap waras. Dan GO-FOOD saya anggap substitutioncost yang tidak mahal untuk mengkompensasi energi dan waktu saya sehingga bisa melakukan hal lain yang lebih produktif.

Mengenal GO-FOOD kurang lebih setahun terakhir ini, saya sering merasakan pertolongan GO-FOOD pada saat-saat tertentu saya butuh membeli makanan.

Makan malam tak lagi tertunda.

Lamanya perjalanan dari kantor ke rumah menyebabkan saya tiba di rumah menjelang magrib atau lebih. Belum lagi kalau ada pekerjaan yang memaksa saya untuk lembur. Pasalnya saya enggan mampir-mampir ke warung, karena itu artinya bakal sampai rumah lebih malam. Saya memilih memasak dengan bahan-bahan yang ada di rumah. Dengan begitu, anak-anak harus sabar menunggu makanan matang. Dan tentu saja, makan malam kami tertunda.

Kini dengan adanya GO-FOOD, saya bisa memesan makanan lebih awal. Sekiranya akan lebih malam sampai rumah, saya sudah memesan GO-FOOD sejak sore hari saat masih di kantor. Anak-anak bisa langsung makan pesanan GO-FOOD tanpa harus menunggu saya tiba.

Ayam favorit keluarga, beli via GO-FOOD (dokpri)
Ayam favorit keluarga, beli via GO-FOOD (dokpri)
Menjamu tamu dengan GO-FOOD.

Ada tamu? Waah, panik deh! Pasti langsung melihat meja makan dan kulkas, ada makanan apa untuk disajikan? Tamu-tamu spesial yang datang ke rumah saya selayaknya disuguhi makan besar. Masalahnya, kadang tamu datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Apalagi tamu yang datang serombongan, tambah bikin panik. Rasanya terlalu lelah untuk memasak dalam jumlah besar. Saya sayang tenaga yang dikeluarkan untuk memasak, pun kurang percaya diri rasa masakan saya enak. Lebih aman kalau saya memesan GO-FOOD. Sekaligus saya bisa memilih aneka menu masakan yang enak dari resto-resto favorit. Dengan GO-FOOD saya bisa hemat energi dan waktu, dan bisa menyajikan menu spesial untuk tamu.

Sajian istimewa untuk tamu, bisa beli via GO-FOOD (Dokpri)
Sajian istimewa untuk tamu, bisa beli via GO-FOOD (Dokpri)
Nggak sempat beli oleh-oleh, GO-FOOD saja.

Saya tinggal di Bogor, kota wisata yang terkenal dengan aneka oleh-oleh. Jadi wajar kalau banyak yang minta dibawakan oleh-oleh. Saat mudik, orangtua pesan dibawakan roti unyil khas Bogor. Saat ada saudara datang, minta dibelikan oleh-oleh Lapis Bogor. Atau saat pertemuan dengan teman-teman di Jakarta (saja) beberapa di antara mereka nyeletuk, "Bawain moci dong!"

Lagi-lagi, masalahnya adalah waktu membelinya. Kapan saya sempat mampir ke toko oleh-oleh tersebut sementara saya pulang kantor sore menjelang malam? Apalagi pesannya oleh-oleh "basah" yang hanya tahan 2-3 hari saja. Oleh-oleh seperti itu baiknya dibeli mendadak biar masih enak saat sampai ke tujuan.

Sekarang saya tak perlu bingung, sejak langganan GO-FOOD saya bisa membeli oleh-oleh pada malam sebelumnya atau malah sesaat sebelum mau dibawa. GO-FOOD juga bekerjasama dengan pusat-pusat jajanan dan oleh-oleh.

Pesan oleh-oleh via GO-FOOD (Dokpri)
Pesan oleh-oleh via GO-FOOD (Dokpri)
Ide makan anti bosan dari GO-FOOD.

Wajar sih, jika kita bosan dengan menu makanan rumah karena keterbatasan ide memasak. Jujur saya akui, memasak itu butuh mood agar ide masakan cemerlang. Yang sering terjadi malah masakan saya itu-itu saja. Jangankan keluarga, saya sebagai yang memasakpun bosan dengan masakan sendiri.

Saya berterimakasih sekali dengan bantuan GO-FOOD yang memberi ide pilihan makanan. Ketika masuk aplikasi, kita sudah bisa memilih aneka jenis makanan sesuai kelompoknya, misalnya aneka nasi, bebek/ayam, bakmie, seafood, masakan China, masakan Jepang dan lain sebagainya. Dan enaknya lagi, satu keluarga bisa memilih menu yang berbeda sesuai selera.

GO-FOOD menjangkau outlet kuliner yang sangat luas variasinya. Dari restoran besar, menengah hingga warung-warung kecil. Bahkan pedagang kaki lima pun ada, asalkan lokasi jualannya konsisten menetap di suatu tempat.

Bosan nasi, mie saja. Bisa beli via GO-FOOD (dokpri)
Bosan nasi, mie saja. Bisa beli via GO-FOOD (dokpri)
Pesan GO-FOOD saat di luar kota.

Berada di tempat baru atau luar kota tidak mudah untuk mencari warung atau restoran yang cocok. Apalagi kalau hotel tempat kita menginap jauh dari mana-mana. Saat seperti itu, kehadiran layanan GO-FOOD sangat menolong. Pada kota-kota besar di Indonesia, layanan GO-FOOD sudah bisa dinikmati. Selain untuk memesan makanan, GO-FOOD juga menolong untuk membeli oleh-oleh di tengah keterbatasan waktu dan ketidaktahuan rute jalan. Di sini sekaligus GO-FOOD membantu kita untuk eksplorasi kuliner-kuliner lokal yang ada di daerah tersebut.

Makanan Palembang, bisa pesan via GO-FOOD (Dokpri)
Makanan Palembang, bisa pesan via GO-FOOD (Dokpri)
Rapat mendadak, makanan pesan via GO-FOOD

Salah satu tugas saya di kantor adalah memilihkan menu makanan untuk berbagai kegiatan seperti rapat atau workshop. Biasanya saya pesan nasi box ke catering langganan beberapa hari sebelumnya. Namun ada kalanya rapat dilaksanakan mendadak. Wah, tidak sempat lagi pesan catering, saya memesan nasi box melalui GO-FOOD.  Senangnya, dengan GO-FOOD  saya bisa memesan makanan dari resto yang tempatnya lebih jauh. Tinggal atur waktu tempuhnya agar tidak terlambat untuk disajikan. Dengan menggunakan motor membuat GO-FOOD lebih cepat sampai. GO-FOOD sukses menembus batas waktu dan jarak. Ternyata, respon rekan-rekan senang karena menu berbeda dari biasanya.

Lunch Box beli via GO-FOOD (dokpri)
Lunch Box beli via GO-FOOD (dokpri)
GO-FOOD menolong saya.

Karena itu, saya selalu menyematkan bintang 5 kepada setiap kurir yang bertugas. Selain tertolong pada saat-saat tersebut di atas, saya juga senang menggunakan GO-FOOD karena mudah dalam hal pembayaran, bisa dengan GO-PAY, jadi saat saya tidak di tempat, siapapun bisa menerima pesanan tanpa harus membayar tunai dan tak perlu uang kembalian. Contohnya saat saya di kantor, anak-anak bisa terima GO-FOOD tanpa membayar tunai. Dari GO-FOOD saya bisa mengumpulkan poin yang bisa ditukar dengan promo-promo menarik.

GO-FOOD tidak hanya menolong pelanggan. GO-FOOD juga berhasil menggerakkan roda perekonomian kuliner nusantara dari berbagai level, terutama UMKM. Saat jarak tak lagi jadi pembatas, kompetisi kuliner hanya ditentukan oleh kualitas dan rasa. Fair kan? Kehadiran GO-FOOD membuat kita bisa mengenal aneka kuliner nusantara dan eksplorasi warung-warung UMKM di sekitar kita.

Terakhir, GO-FOOD menolong para kurir GO-JEK untuk mendapatkan nafkah. GO-FOOD adalah bagian dari GO-JEK yang paling diminati setelah GO-RIDE. Dengan kebermanfaatan GO-FOOD untuk banyak pihak, harapan saya GO-FOOD  tetap ada dan terus meningkat pelayanannya.

***

Penulis : Murtiyarini

Email : murtiyarini@yahoo.com

Twitter : @arin_murti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun