Rindu itu sehitam jelaga
Garis abstrak merenda dahaga
Entah… hanya entah yang kutahu
Saat hambar meraja kalbu
Rasa pernah menguat sukma
Senyuman pernah menjadi irama
Bahkan… mozaik rasa itu pernah merindu
Ketika renjana yang dirasa bukanlah semu
Namun siang akan terganti malam
Terang pun suatu saat akan menjadi kelam
Sebuah kisah tiada yang abadi
Dan kini hadirlah renjana semu menghiasi
Bukan sebilah salah membelah meredam
Ini hanya sebingkah ketidakmengertian mendalam
Tangan melemah ‘tuk menggenggam janji
Dan serpihan rasa semu terpatri di hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!