Perahu keluar kanal menuju laut lepas di perairan teluk. Melintasi bangunan - bangunan bergaya modern yang menawan. Melintasi kantor pusat Maersk Line, salah satu perusahaan pelayaran dan pemilik container terbesar di dunia. Kantor besar itu memanjang berkotak - kotak berwarna putih. Seolah kapal Container yang bersandar di tambatan. Maersk Line salah satu mitra utama perusahaan dimana kami bekerja saat masih aktif.
Boat tour ini memang a must do kala kita berada di Kopenhagen. Atraksi menarik yang sayang kalau dilewatkan.
Denmark, salah satu negeri paling makmur dan top rank negeri paling bahagia di dunia, sejatinya adalah komunitas yang terdiri dari orang - orang tak neko - neko. Dengan prinsip sederhana, yaitu bantu dan buat orang lain nyaman, maka hidupmu akan sejahtera dan bahagia.
Ya, prinsip sederhana yang sulit dilakukan. Walaupun tentu bukan hal yang tak mungkin untuk dipraktikan. Kesederhanaan itu dicontohkan oleh para pemegang tampuk kekuasaan. Konon, banyak anggota kabinet dan anggota parlemen Denmark dalam mobilitas sehari - harinya hanya menggunakan angkutan umum atau bersepeda ontel saja.
Ya kesederhanaan itu berkah, kata mereka.
Sore menjelang, temaram. Warna - warni dan gerak langkah kehidupan di kota tua Kopenhagen semakin ramai dan semarak. Alhamdulillah, hari ini kami berkesempatan meresapi dan menikmati pusat peradaban Eropa utara itu. Walaupun hanya sebatas kulitnya dan sekelumit saja.
Pembelajaran dan wisdom Denmark yang adalah kesederhanaan dan toleransi. Betapa nilai - nilai itu menjadi pegangan dan pemandu sangat berharga dalam menjalani realitas kehidupan bersama. Yaitu damai dalam bermasyarakat.
Pulang Lagi
Pulang adalah kosa - kata keramat. Hari ini kami akan pulang. Kembali terbang ke Tanah Air, setelah dua pekan lebih merantau, kabur kanginan bersuka cita di Islandia dan Kopenhagen Denmark.