Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 27

11 Juni 2018   16:43 Diperbarui: 11 Juni 2018   16:48 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kenangan akan pak Muby, tidak lengkap kalau tidak ingat awal tahun 1980. Kala itu Pak Muby CS menggagas kajian tentang Ekonomi Pancasila. Barangkali itu sebagai ekspresi kegelisahan para dosen di Cemara Tujuh terhadap perkembangan perekonomian Orde Baru, yang dalam praktiknya cenderung mengadop teori Rostow, Trickle Down Effect.

Efek cucuran ke bawah, yang efeknya belum ber efek merata ke bawah.

Ide Ekonomi Pancasila tahun tahun itu menjadi gelombang isu Nasional yang dibahas, diseminarkan dimana mana. Mengudar Filosofi, Visi dan tujuan, Strategi, Roadmap dan juga bagaimana mengeksekusi menjadi topik hangat yang tersiar di Televisi, terberita di Koran Majalah, juga diskusi di Kampus kampus maupun institusi Pemerintah. Gegap gempita.

Sutopo yang kala itu telah menjadi mahasiswa tingkat Sarjana, mengikuti hiruk pikuk diskusi ini. Sutopo berpendapat dari filosofi, pilar sampai bagaimana implementasi Ekonomi Pancasila, tulisan dosennya DR Boediono, memberikan penjabaran konsepsi yang jelas, runtut dan sistimatis.

Akhirnya bagaimana nasib konsep Ekonomi Pancasila itu? Tidak termaktub dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Namun barangkali sudah ajur ajer dalam praktik pelaksanaan Ekonomi Nasional saat ini.

Dan, sekarang di Rotterdam dirinya mengikuti kuliah konsepsi dan teori Ekonomi Nasional ala Amerika.

Selama seminggu kembali mengunyah kuliah Makro, Mikro Ekonomi yang telah lama terlupakan, merefresh kembali pemahaman pokok pokok ilmu Ekonomi; Produksi, Distribusi, Konsumsi, Harga, Ekuilibrium, supply, Demand, Inflasi, GDP, dst.

Kuliah itu juga diwarnai diskusi diskusi tentang sukses story ekonomi suatu negara.

Kisah sukses Korea Selatan sukses yang memulai dari Industri Utama, Back Bone industry. Kemudian terjadi konglomerasi yang melahirkan supplement industry, industri industri kecil yang mensuply industri besar. Dan Korsel sukses besar. Konon kesuksesan Korsel juga dipicu oleh sentimen semangat negara itu untuk mengejar dan mengalahkan Jepang, karena pengalaman buruk sejarah masa lalu, perseteruan dua negara itu.

Belajar sukses dari Taiwan. Seolah menjadi kebalikan dari kesuksesan Korsel. Negara memulai dengan menggerakkan industry peripheral, industry pinggiran, industry kecil. Dari ribuan sukses industry kecil, Taiwan melahirkan sukses sukses industri besar yang berbasis pada industri kecil.

Model mana yang cocok untuk Ekonomi Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun