Tahun itu Sutopo masuk SMA.
Sutopo tersenyum sendiri di kamar Seamans House , mengenangkan kembali proses alot kesepakatan pagi itu, sambil memandang iring iringan Tongkang yang melaju, mengangkut gunungan batu bara hitam legam menuju hulu di tengah sungai itu.
Seandainya waktu itu, dirinya melanjutkan sekolah ke Gontor atau ke sekolah pedalangan, apakah dirinya akan sampai di Rotterdam ini? Mungkin juga bisa sampai disini, tapi pasti berbeda acara.
Hari Senin itu, Sutopo dan tiga teman sekantornya mulai kuliah di International Institute, di kota Rotterdam.
Komunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Kampusnya tidak begitu luas, apalagi kalau dibandingkan kampus UGM di Bulak Sumur, Institut ini tergolong mini. Namun rapi, cantik dan fungsional.
Hari ini adalah kuliah umum Ekonomi. Mahasiswa seluruh jurusan ikut semua . Mahasiswa berjumlah sekitar tiga ratus orang , berkumpul di hall utama berbentuk tapal kuda dengan trap trap ke atas, seperti panggung teater kuno Acropolis Yunani.
Bersambung