Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 6

13 Mei 2018   14:18 Diperbarui: 26 Mei 2018   12:14 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

  • Cerpenbung
    Hembusan Angin Cemara Tujuh. Ep 6
    Bagian I.4  Pupus
    Di kamar kosan, di kampung Macanan dekat pasar Lempuyangan, Sutopo tepekur dan mulai berpikir, Merenungi hubungan dan kebersamaannya dengan Kinanti hampir setahun ini.
    Apakah kebersamaan selama ini bagi Kinanti hanya sekedar persaha
    batan?
    Sutopo merasa bahwa selama ini sikapnya dan pori pori di sekujur permukaan kulitnya telah menguarkan rasa katresnan itu.
    Apakah sinyal dan gelombang itu tertangkap juga oleh radar  cinta Kinanti? dan berbalas?
    Kembali Sutopo bertanya kepada dirinya sendiri.
    Sutopo ingat malam itu, ketika mereka bertiga menonton pentas teater musikal dari grup teater Dinasti , di bawah Cemara Tujuh.
    Emha Ainun Najib yang menjadi Narator malam itu berkidung, suaranya yang gandang berat memenuhi malam Purnama Cemara Tujuh.
    Dengan penerangan obor obor yang menyala nyala, suasana malam itu menjadi magis sekaligus syahdu.
    Pada saat adegan yang mengiris perih, Sutopo merasa ada jemari halus yang mencengkeram lengannya, jemari Kinanti. Sutopo menatap Kinanti, Kinanti menatap Sutopo. Ada senyum tipis di bibir Kinanti,  Sutopo menduga duga ; apakah itu senyum malu atau pengharapan?
    Saat ini Sutopo kembali bertanya tanya akan kenangan itu . Dan pertanyaan Sutopo itu masih menggantung sebagai pertanyaan saja.

    Untuk mengetahui kepastiannya aku harus menyatakan perasaanku, Sutopo berbisik diri. Tapi apakah memang harus ditanyakan?
    Sutopo ragu, tapi ini harus. Dalam hal katresnan, sangat jarang  kalau perempuan yang berinisiatif menyatakan terlebih dulu .Paling jauh mereka memberikan sinyal pasemon kata kata, atau bahasa gerakan.
    "Memang aku harus menyatakannya " Sutopo menasihati diri. Kapan, dimana dan dalam situasi apa? Sutopo tidak punya pengalaman.
    Sutopo membayangkan sekaligus menyayangkan, seandainya saja ; di Kampus Bulak Sumur ini ada Danau buatan. Air jernih biru kehijauan, dikelilingi hutan kecil dengan pinus pinus yang rimbun, ditengahnya puluhan angsa putih bersih mondar mandir berenang, kursi kursi taman terpasang di sudut sudut pinggiran Danau, pasti di kursi itulah Sutopo akan menyatakan cintanya kepada Kinanti. Tapi nyatanya tidak ada Danau di Bulak Sumur.
    Atau disampaikan di dalam gedung bioskop? Sebelum atau setelah film yang romantis diputar? Ah sepertinya tidak pas, ini area publik.
    Di Gembira Loka? Kebun Binatang di Yogya bagian selatan. Menyatakan cinta di depan kandang Macan? atau di tepi sungai kecil itu?

    Sutopo ngap, kehabisan ide.

    Siang itu Sutopo ke toko buku Gunung Agung Kranggan. Mencari atau sekedar window shopping buku buku baru. Konon ada buku baru Strategi Bersaing yang lagi menjadi bahan pembicaraan hangat kalangan akademisi maupun bisnisman, Tulisan Michael Porter, guru besar bisnis Harvard Univercity.
    Wah bukunya ada, tapi masih produk impor, dan harganya selangit , Belum saatnya di beli, nanti saja cari copiannya.
    Dari rak buku Bisnis, Sutopo iseng ke rak buku Hobi. Sutopo melengak mendapati Sasmita teman Kinanti berdiri sendirian disitu sedang membuka buka buku       " How to create Japanese Garden " dengan gambar gambar taman taman Jepang yang indah, bersih, rapi dan harmonis.

    Ah, ini kesempatan untuk sounding mengenai Kinanti, sebelum Sutopo menyatakan Tresno nya.
    E Mita sendirian? Topo menyapa. Setelah sejenak berbasa basi, Sutopo mengajak untuk makan siang di dalam pasar Kranggan yang tidak jauh dari toko buku. Ada lotek yang lumayan enak disitu. Mereka berjalan kaki ke pasar Kranggan menyusur kios kios.
    Dan bagi Sutopo, ini adalah kesempatan untuk menanyakan Mita tentang hubungannya dengan Kinanti.
    Lotek pedas dipesan Sasmita, Sutopo pesan yang pedesnya sedang . Keduanya juga memesan minum es teh manis.
    Sambil nyantap lotek yang ternyata enak dengan bahan daun daunan masih segar, serta rasa jeruk purut yang kental, menjadikan Lotek  santapan sedap sekaligus sehat buat tubuh maupun kantong, mereka ngobrol ngalor ngidul.
    Dan selanjutnya Sutopo merasa ini saatnya untuk menanyakan ke Mita sahabat Kinanti, apakah ada perasaan khusus Kinanti kepadanya.
    " Mit, apa Kinanti pernah tanya tanya tentang Saya?
    " Tidak secara langsung ya mas, menurut Kinanti mas Topo orangnya baik, pinter, menurut Saya juga begitu "
    Sutopo tersenyum, ini saatnya harus menanyakan hal serius itu.
    "Em Em ...Mit, kira kira apa itu ya, hm apa ada perasaan khusus Kinanti ke Saya ya"
    Mita menatap Sutopo, sebelum menjawab Mita meneguk es teh manisnya.
    " Mas Topo ,Saya tahu apa yang mas maksud. Saya tahu mas naksir, mungkin tepatnya naksir berat dengan Kinanti. Sebenarnya sudah lama Saya mau memberitahu mas Topo, cuma takut salah dan Saya tidak sampai hati juga"
    Kepala Sutopo menegak mendengar kata kata Mita, perasaannya gundah dan dapat mengira ira apa yang akan dikatakan Mita selanjutnya.
    "Mas, Kinanti itu sudah tunangan sejak kelas 2 SMA"
    Bersambung ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun