Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Di Ujung Malam

1 Juli 2020   13:32 Diperbarui: 1 Juli 2020   13:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: koleksi pribadi

Di Ujung Malam


Malam itu air matamu pahit                Segetir kepergianmu yang tanpa pamit
Tanpa sisa asap tembakau yang selalu kuhalau
Tanpa kata barang sepatah yang
biasa kubantah

Napasmu gugur satu per satu
di pelukanku
Mengisap lesap setiap desah jiwaku
Menggali sumur duka paling lara
Bergegas memberi sepi tak bertepi

Bukankah kita seharusnya bertukar tempat?
Mengapa memaksaku melarungmu dalam lafaz kehampaan?

Sungguh!
Tak pernah rindu sekejam ini merajam
Berulang menghujam siksa
atas nama ketiadaan
Malam ini aku tertatih letih
dalam perih tak berujung

Ini nyawaku
Kembalilah, Pak!

Bekasi, 21 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun