Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hebat! Ini Kontribusi Ponpes Wali Barokah pada Kampung Moderasi di Kediri

24 November 2022   22:11 Diperbarui: 24 November 2022   22:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ponpes Wali Barokah menjadi pusat kegiatan rutin pertemuan PAUB-PK & FKUB Kota Kediri (foto sebelum pandemi). Dokpri.

Dalam acara ini Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri hadir menggantikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Selain launching Kampung Moderasi, turut menampilkan pertunjukan kreasi dari masing-masing unsur agama mulai dari Islam, Kristen, Katholik Hindu, Budha, Konghuchu hingga penghayat kepercayaan.

Berkaitan dengan ditetapkannya Kelurahan Burengan sebagai Kampung Moderasi, Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri KH. Sunarto menyampaikan rasa senang atas capaian tersebut.

"Hal tersebut menandakan bahwa toleransi, kebersamaan dan kesetaraan yang merupakan esensi dalam pelaksanaan moderasi beragama di Kelurahan Burengan sudah terlaksana dengan baik," ujarnya.

KH. Sunarto, dengan pencaian tersebut dapat menjadi penyemangat bagi para tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta seluruh pihak terkait. "Untuk semakin meningkatkan solidaritas dan partisipasi dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan, yang menjadi dambaan seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, perilaku saling menghormati dan menghargai perbedaan antar sesama manusia perlu terus ditumbuhkembangkan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Sunarto, selama ini Ponpes Wali Barokah telah banyak melakuan berbagai kegiatan sosial yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat seperti menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, bakti sosial, bakti kesehatan, penyantunan dhuafa.

"Kemudian, khitanan massal, pembagian daging kurban, memfasilitasi kegiatan RT/RW dan lain sebagainya perlu diteruskan, bahkan jika mungkin bisa ditingkatkan jangkauan sasarannya," tambahnya.

Sunarto mengungkapkan, pendidikan moral bagi para santri terus dilakukan agar mereka memiliki karakter yang baik sehingga dengan keberadaannya tidak mengusik ketenangan warga masyarakat sekitar pondok.

Selain itu, kata Sunarto, pihaknya juga akan mengagendakan pembekalan wawasan kebangsaan, bela negara dan toleransi beragama bagi santri, guru dan pengurus secara berkala.

"Sehingga dengan demikian, setelah ketika para santri terjun ke tengah masyarakat, diharapkan bisa menjadi muballigh dan muballighoh yang bisa berbudi pekerti yang luhur dan bermanfaat bagi orang lain," pungkas Sunarto. (m)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun