Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Guru Honor dan Pemerintah Daerah

3 Mei 2019   16:23 Diperbarui: 3 Mei 2019   16:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrated by; thetanjungpuratimes.com

Hari Pendidikan Nasional ((Hardiknas) Kamis 02 Mei 2019. Momentum akademik ini bisa menjadi refleksi pendidikan secara Nasional.

Merujuk subtansi dari Tujuan Pendidikan Nasional dan kerangka Sistem pendidikan Nasional di negara kita adalah menciptakan pendidikan yang berkualitas, baik aspek Psikotomorik, Afektif dan Kognitif. Baik secara mental maupun moral. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memiliki tujuan subtansial membentuk manusia bermental dan bermoral yang beriman, bertakwa, cakap, mandiri, cerdas dan berahklak mulia

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran sinergis dan berkontribusi besar. Tanpa dua hal ini secara primer pendidikan apapun tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Bahkan sama sekali tidak akan terwujud.

Disetiap daerah selain berstatus sebagai PNS unsur-unsur ini banyak dari kalangan Tenaga Kontrak atau disebut Honor. Kalau di daerah saya disebut dengan Tenaga Harian Lepas. 

Secara fenomenologi ada beberapa cara perekrutan honor yang unik menurut saya;

1. Ada orang dalam, kalau dalam bahasa kren sering disebut "Nepotis".

2. Ada uang pelicin, seperti ajang audisi lelang yang dipromosikan. Siapa yang bermodal dia yang dapat.

3. Budaya titipan, apakah sanak keluarga, pejabat, atau mantan orang penting dan orang yang berpengaruh di daerah itu.

Timbul sebuah pertanyaan, apakah pendidikan berkualitas dapat terwujud jika cara perekrutan seperti ini terus dilanjutkan atau dipertahankan?  Bisa jadi, bisa juga tidak.

Tapi dalam hal ini, saya tidak tertarik untuk membahasnya dalam konteks tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun