Oleh: Mukhtar Habib
Tenang warnanya
Namun tak seperti sediakala
di atas bebukitanÂ
Matahari itu memandanginya di taman-taman indah
Sebaris syair yang dinyanyikan olehnya
rasa marah dan acuh menguasainya
Pelipur lara dari setangkai bunga mawar
tak mampu menghadiahi
Lantas, bulan pun tak sabarÂ
ingin terbit lebih cepat cepat dari semalam
Kupu-kupu pun demikian senangnya
Mendengar bulan begitu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!