Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Palestina

12 April 2024   11:03 Diperbarui: 12 April 2024   11:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Assalamualaikum Palestina
Apa kabarmu pagi ini?
Masih lelapkah  tidurmu semalam?

Palestina...
Amis darahmu telah membakar iman di dadaku
Lewat kotak 5 inci engkau berbagi kisah,
Iblis  laknatillah memantul malapetaka
Bayi- bayi menggelepar dalam bara
Wanita- wanita suci diperkosa massal  di pentas dunia

Palestina..
Ku urut dada menatap cerita dalam kobaran
Para iblis mementaskan tarian peluru dan mesiu
Memenggal  leher-leher suci balutan ilahi
Memantik api kemarahan pada
rumah -rumah ibadah

Palestina...
Kalian berlarian bersembunyi mengusir maut
Diburu bagai babi di tengah prahara iman
Di sini di negeri saudaramu,
mereka hanya mengutuk dan mengecam

Palestina...
Telah disiapkan lapak iman di serambi negeri
Semoga Kami  bisa  bersama  bersanding  bahu , Mengusir  musuh  merebut  syahid  menanti  bidadari
Asap dan  jerebu  menyelimuti negeri
Merambat perlahan dihembus menuju sorga

Palestina..
Para  yahudi  berubah bagai drakula
Menghisap darah para bayi dalam gendongan sang bunda
Fakta disunsangkan dalam wacana mantra bersayap
Menyulap dunia mengincar nobel lewat pembantaian

Palestina ..
Apa yang kau rasakan,
Kini mendedah dada saudara seiman
Mari bersabar dalam duka
Menunggu pasukan langit melumat para durjana

Allahhuakbar...
Allahhuakbar...
Allahhuakbar...

Lhokseumawe,April 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun