Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Memunculkan Dilema?

26 November 2023   10:51 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penambahan kuota untuk SMA/SMK di Jateng. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Hampir rata --rata guru SMA sejak zonasi sekolah diberlakukan mereka harus mengajar dua atau tiga sekolah dalam satu minggu pembelajaran. Belum  lagi untuk pelajaran tertentu yang tidak ada jam sama sekali akibat  pergantian kurikulum dan zonasi sekolah. Pertanyaan besar yang harus dijawab  apakah program zonasi sekolah yang diberlakukan  selama ini sudah pada posisi tepat  atau malah merusak tatanan pendidikan yang selama ini berlangsung enjoy- enjoy  aja?

Simpulan:

Akhirnya sebagai  penutup  tulisan  ini  walupun  terasa  kritis,     penulis  tetap  menyarankan  solusi bagi perbaikan  pendidikan  negeri  ini.  Sebaiknya  pemerintah melalui Kementerian  Pendidikan  mengkaji  ulang Permen  No 51 Tahun  2019, agar  tujuan  Pendidikan  Nasional  mampu  memanusiakan manusia.  Sesuai  dengan  filosofi di atas yaitu  Tuntutlah Ilmu Sampai ke  Negeri China.  

Padahal   Nabi Muhammad Rasulullah SAW  sebagai  pakar  pendidikan  sejagad sudah  meletakkan  pondasi  awal  dalam  hal  belajar  tanpa  dibatasi  zonasi. Pepatah  itu  digaungkan  empat  belas  abad  yang  lalu.  Sebagai  generasi bangsa  yang  punya atensi  terhadap  kemajuan pendidikan kenapa  harus  keluar  dari  pendahulu  kita  yang  dijadikan referensi  dalam  belajar. Filosofi "Belajarlah  Sampai  ke Negeri China  Kini  Pupus  Ditelan  Zonasi  Sekolah. 

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun