Mohon tunggu...
mukhlas ansori
mukhlas ansori Mohon Tunggu... Dosen - Dosen sosiologi dan pengembangan masyarakat IPB University

Pakar sosiologi pedesaan dan pengembangan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memangkas Jaringan Pemasaran Sayur-Mayur

13 Juli 2022   22:00 Diperbarui: 15 Juli 2022   04:03 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu jual beli dilakukan sekitar jam 14.00 sampai menjelang malam. Di Pasar Induk Kemang ini dijual berbagai produk tidak tahan lama, seperti sayur-mayur dan buah-buahan. Arealnya sangat luas dan ditata cukup rapih sehingga ada pemisahan lokasi antara tempat menjual sayuran dengan tempat menjual buah-buahan.

Pasar Induk Kemang menerima pasokan dari berbagai daerah ada yang dari luar Jawa, seperti bawang merah yang didatangkan dari Brebes. Khusus untuk sayur-mayur mereka mendatangkannya sebagian besar dari Lembang dan Pangalengan, Jawa Barat. 

Walaupun secara geografis lebih dekat dengan Cianjur, sayur-mayur tidak didatangkan dari daerah tersebut karena produksi sayur-mayur dari Cianjur tidak mencukupi lagi, hanya bawang daun (bakung) dan seledri yang masih didatangkan dari Cianjur. Kemudian ada komoditas kelapa didatangkan dari Sumatera.

 Sistem pembayaran dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem tunai dan sistem tempo. Pada sistem tempo pembayaran dilakukan keesokan harinya setelah dagangan terjual. 

Sistem tempo ini dapat dilakukan setelah terbina rasa saling percaya antara petani-produksi dan pembeli. Hal tersebut baru bisa terjalin setelah pembeli (penjual di pasar di pasar induk) beberapa kali melakukan pembelian secara tunai. Adakalanya petani menunggu di tempat sampai barang terjual kepada konsumen (pembeli di pasar induk) baru menerima pembayaran.

Pasar yang lebih kecil seperti Pasar Cibinong juga banyak ditemukan ratusan penjual sayur-mayur. Komoditas sayur-mayur yang diperdagangkan cukup lengkap.

Di pasar ini terdapat sekitar 100 kios penjual sayuran yang tersebar baik di dalam pasar maupun di luar, dari arah samping pasar dan depan pasar. 

Para pedagang berjualan secara berkelompok. Misalnya dalam kelompok A terdapat lima atau sepuluh kios penjual sayuran dengan komoditas yang relatif sama. Aktivitas jual beli sayur-mayur ini berlangsung nonstop sehingga dengan adanya kegiatan penjualan sayur-mayur ini pasar Cibinong senantiasa ramai.

Aktivitas terasa meningkat saat-saat menjelang hari-hari besar, terutama pada saat menjelang Ramadhan,Hari Idul Adha, dan Idul Fitri. Aktivitas ini dimulai sekitar pukul 22.00 WIB pada saat penurunan sayuran, istilah yang popular di kalangan mereka adalah bongkar-muat yaitu menurunkan belanjaan dari mobil untuk selanjutnya dibawa ke kios-kios dan ditata sebagai barang yang akan diperdagangkan. 

Biasanya pada saat itu juga pembeli sudah mulai berdatangan. Pembelinya adalah para penjual sayur keliling, pengelola rumah makan atau warung makan, dan pengusaha jasa boga.

Para pedagang mendapatkan sayuran itu dengan cara membeli secara berkelompok dari pasar induk , yaitu dari Pasar induk Kemang dan beberapa diantaranya dari Pasar Induk Jambu Dua. Harga di Pasar Induk Kemang lebih murah dibandingkan dengan harga di Pasar Induk Jambu Dua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun