Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Becermin dari Cerita Fabel "Singa dan Tikus": Jangan Selalu Mendongak, Merunduklah!

7 Januari 2021   12:12 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:25 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dongengceritarakyat.com

Tikus berkata, "Makanya, janganlah sekali-kali menghina dan memandang sebelah mata siapa pun atau apa pun. (Ingatlah) setiap orang (sesuatu) itu memiliki kelebihan masing-masing."

Epilog: Jangan Selalu Mendongak, Merunduklah

Dari cerita fabel "Singa dan Tikus" ini, kita bisa becermin, bahwa siapa pun harus bersikap rendah hati. Tidak boleh takabur dan arogan. 

Merasa adigang, adigung, adiguna. Ingat, di atas langit-langit masih ada cecak dong...eh di atas langit masih ada langit ding. Dus, ojo dumeh. Sebaiknya, jangan selalu mendongak, merunduklah seperti padi.

Telaah kembali narasi tikus (bukan tikus-tikus kantor, sangat menyebalkan, tapi dua-duanya sih) tadi kepada singa.

"La tahtaqir man duunaka falikulli syai-in maziyyah—Janganlah kamu menghina dan merendahkan orang lain, (ingatlah) setiap orang (sesuatu) itu memiliki kelebihan masing-masing." 

Demikian, semoga kita bisa sering becermin. Dan berharap, asal tidak sampai terjadi "buruk muka, cermin dibelah" saja. Tabik. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun