Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Negeri yang Konon"Asal Bunyi"

20 Februari 2020   21:21 Diperbarui: 4 April 2020   02:33 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah cerita negeri antah berantah di muka bumi ini. Cerita ini fiktif belaka. Mohon maaf, jika ada kesamaan cerita, nama, tempat, kejadian, keadaan dan lain-lain, adalah di luar tanggung jawab penulis, dan sekadar kebetulan belaka.

Negeri ini diperintah oleh seorang pemimpin pilihan rakyat. Konon, demokratis. Pemimpin ini sebenarnya terpilih untuk yang kedua kalinya. Ini adalah periode keduanya.

Di periode pertama, lumayanlah. Banyak infrastruktur yang dibangun. Banyak faedahnya untuk rakyat. Walaupun awal-awalnya jargon yang digembar-gemborkan adalah revolusi mental.

Sekarang di periode kedua, entah itu jargon, hilang saja begitu. Revolusi mental yang mental begitu saja. Terlempar entah ke mana. Atau hilang ditelan bumi. Tak jelas rimbanya. Tak jelas juntrungannya.

Walaupun sekarang, didengung-dengungkan, tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur itu, plus fokus pembangunan manusianya.

Makanya, dulu kabinetnya disebut kabinet negeri kerja. Sekarang adalah kabinet negeri maju. Dulu kerja saja. Sekarang majunya. Begitu mungkin logika sederhananya.

Kalau mau dikata, negeri ini memang serba aneh, unik dan lucu-lucu. Rakyat sebenarnya banyak dihibur dengan tontonan gratis. Tanpa perlu bayar untuk beli tiket. Bebas menertawakan lucunya negeri ini. Rakyat memang diperlakukan sekadar sebagai penonton. Tidak lebih, kayaknya.

Bagaimana tidak. Coba saja diurut sejak negeri ini dipimpinnya untuk kali kedua mulai memainkan perannya. 

Kegaduhan demi kegaduhan terjadi. Laguh-lagah, hiruk-pikuk, dan riuh rendah tingkah dan polah rezim ini sambung-menyambung menjadi satu dagelan tak terbendung. Terus berlangsung.

Dimulai saat pemimpin negeri mengumumkan pembantu-pembantunya. Menteri-menterinya yang akan membantunya mengemban tugas di masing-masing pos di kabinet negeri maju ini.

Sekalipun, tidak memungkiri ada juga menteri-menterinya yang serius dan bagus. Tapi tidak sedikit menteri-menterinya yang aneh-aneh, unik-unik, dan tak kalah menariknya, adalah lucu-lucu. Rakyat bisa ketawa-ketawa, dan sekaligus menertawakan tingkah dan polah mereka. Rakyat seolah-olah menganggap mereka adalah badut-badut politik negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun