(HR. Muslim, no. 2747)
Hadits ini menggambarkan betapa besar kasih sayang Allah Ta'ala . Seorang hamba yang kembali kepada-Nya dengan penuh penyesalan akan disambut dengan cinta dan ampunan yang tak terbatas.
Di zaman ini, banyak orang dengan mudah mengumbar dosa-dosanya di media sosial, seolah-olah itu adalah sebuah kebanggaan. Padahal, Rasulullah telah memperingatkan:
"Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa)."
 (HR. Bukhari dan Muslim)
Mereka yang sengaja mengungkapkan dosa-dosa mereka tanpa rasa malu berarti menolak anugerah Allah Ta'ala yang telah menutupinya. Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa orang yang membuka aib sendiri seperti orang yang menolak kesempatan bertaubat karena ia telah meremehkan kesalahannya sendiri.
Sebaliknya, tugas kita sebagai seorang Muslim adalah menjaga kehormatan diri, dan orang lain. Jika kita mengetahui aib saudara kita, hendaknya kita menutupinya, bukan menyebarkannya.
Allah Maha Baik. Dia tidak langsung menghukum kita atas dosa-dosa yang kita lakukan, tetapi memberi kita waktu untuk sadar, dan kembali. Jika hari ini kita masih bisa tersenyum tanpa orang tahu aib kita, itu karena kasih sayang Allah. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini.
Mari kita perbanyak istighfar, jaga lisan dan perbuatan, serta bersyukur atas perlindungan yang Allah Ta'ala berikan. Jangan menunggu hingga semuanya terlambat. Pintu taubat masih terbuka, dan Allah selalu menunggu kita kembali dengan penuh cinta.
Semoga kita menjadi hamba yang pandai bersyukur, menjaga kehormatan diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI