"Non enim a fortuna, sed a nobis ipsis, nostra beata vita pendet." Â
 "Kebahagiaan tidak ditentukan oleh hal-hal luar, tetapi oleh sikap kita terhadapnya."
Filosofi ini menekankan penerimaan terhadap kenyataan hidup, dan berusaha menemukan kedamaian batin. Dalam konteks kehidupan modern, banyak orang yang menghadapi tekanan dari berbagai sisi---pekerjaan, hubungan, dan tuntutan sosial. Stoikisme menawarkan alat untuk mengelola stres, dan menemukan kedamaian di tengah kekacauan. Namun, karena sifatnya yang lebih individualistis, ia kurang menekankan pada nilai-nilai kolektif yang bisa ditemukan dalam qonaah.
 Keunggulan Qonaah
1. Dimensi Spiritual : Qonaah berakar pada hubungan yang kuat dengan Allah, memberi makna yang lebih mendalam bagi setiap tindakan. Sementara itu, stoikisme lebih mengedepankan rasio, dan logika.
2. Penekanan pada Syukur : Qonaah mengajarkan pentingnya bersyukur atas apa yang dimiliki, yang membantu menciptakan rasa puas. Stoikisme, meskipun mengajarkan penerimaan, tidak menekankan syukur secara khusus.
3. Keterhubungan Sosial : Konsep qonaah mendorong pembentukan hubungan sosial yang sehat. Di sisi lain, stoikisme cenderung lebih individualis, berfokus pada perjalanan pribadi.
4. Panduan Etika yang Jelas : Qonaah didasarkan pada prinsip etika yang jelas dalam Islam, memberikan pedoman moral yang konkret. Stoikisme bersifat lebih filosofis, Â dan terkadang kurang terarah dalam aspek moral.
5. Penghargaan terhadap Nikmat : Qonaah mendorong kita untuk menghargai setiap nikmat yang ada tanpa terjebak dalam hasrat untuk memiliki lebih. Stoikisme juga mengajarkan ketidakpedulian terhadap kekayaan, tetapi sering kali tanpa penekanan pada syukur.
 Fenomena Terkini: Konsumsi dan Media Sosial
Dalam era digital saat ini, kita sering terpapar pada iklan, dan gaya hidup glamor yang dipamerkan di media sosial. Hal ini dapat menciptakan rasa tidak puas, dan hasrat yang berlebihan untuk memiliki barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Banyak orang mengalami kecemasan dan depresi akibat perbandingan yang tidak sehat ini.
Qonaah memberikan alternatif dengan mengajak kita untuk bersyukur, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil---seperti waktu berkualitas bersama keluarga, kesehatan, dan pencapaian pribadi yang tidak selalu diukur dengan materi. Di sisi lain, stoikisme dapat membantu kita mengelola reaksi terhadap tekanan sosial ini, mendorong kita untuk fokus pada apa yang dapat kita kendalikan---yakni sikap dan respon kita terhadap keadaan.