Kolaborasi Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
Â
Sri Wulan
Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Email : wulansriwulan967@gmail.com
Â
Abstract
This article examines the role of collaboration between teachers and parents in improving the potential of children with special needs (ABK). Through a qualitative approach with literature study, this study identifies various forms of effective collaboration, such as open communication, joint planning, and active involvement in learning. The findings indicate that harmonious collaboration can improve adaptive behavior skills, independence in activities of daily living (ADL), teacher professional competence, and learning achievement of deaf children. This article suggests improving communication, training for parents, involvement in school activities, and periodic evaluation as strategic steps in supporting the optimal development of ABK.
Keywords: Collaboration, Teachers, Parents, Children with Special Needs, Inclusive Education.
Abstrak
Artikel ini mengkaji peran kolaborasi antara guru dan orang tua dalam meningkatkan potensi anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui pendekatan kualitatif dengan studi literatur, penelitian ini mengidentifikasi berbagai bentuk kolaborasi yang efektif, seperti komunikasi terbuka, perencanaan bersama, dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran. Temuan menunjukkan bahwa kolaborasi yang harmonis dapat meningkatkan kemampuan perilaku adaptif, kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL), kompetensi profesional guru, serta prestasi belajar anak tunarungu. Artikel ini menyarankan peningkatan komunikasi, pelatihan bagi orang tua, keterlibatan dalam kegiatan sekolah, dan evaluasi berkala sebagai langkah strategis dalam mendukung perkembangan ABK secara optimal.
Kata Kunci : Kolaborasi, Guru, Orang Tua, Anak Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Inklusif.
Pendahuluan
Pendidikan inklusif menuntut adanya sinergi antara berbagai pihak, terutama guru dan orang tua, dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK). Kolaborasi yang efektif antara guru dan orang tua dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memungkinkan ABK untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal. Namun, tantangan seperti kurangnya komunikasi, perbedaan persepsi, dan keterbatasan sumber daya seringkali menghambat terwujudnya kolaborasi yang ideal.
Penelitian oleh Abidin (2021) menunjukkan bahwa kolaborasi antara guru dan orang tua melalui program latihan bina diri dapat meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari anak tunagrahita. Selain itu, Santoso et al. (2024) menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan prestasi belajar anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa. Sari et al. (2019) juga menyoroti peran kolegialitas guru dalam membentuk kemandirian ABK. Lalita et al. (2023) menambahkan bahwa peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan ABK, dengan orang tua sebagai pendukung utama di rumah dan guru sebagai fasilitator di sekolah.
Namun, tantangan seperti kurangnya pelatihan bagi guru dan orang tua, serta keterbatasan sumber daya, masih menjadi hambatan dalam implementasi kolaborasi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mengatasi hambatan tersebut, seperti menyediakan pelatihan bagi guru dan orang tua, serta membangun sistem komunikasi yang efektif.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur. Pendekatan ini dipilih karena fokus utama penelitian adalah menganalisis dan memahami berbagai pandangan teoretis, hasil penelitian terdahulu, dan informasi sekunder yang relevan mengenai kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK). Studi literatur memungkinkan peneliti untuk melakukan eksplorasi mendalam terhadap literatur yang ada tanpa harus melakukan pengumpulan informasi awal secara langsung.
Langkah-langkah penelitian:
- Identifikasi Sumber Literatur               Â
Sumber literatur yang  digunakan dalam penelitian ini  meliputi jurnal   ilmiah,  tesis, disertasi, artikel, dan laporan  penelitian yang relevan  dengan topik kolaborasi antara guru dan orang tua dalam  pendidikan  ABK. Sumber-sumber  ini   diperoleh melalui database akademik, repositori institusi, dan jurnal pendidikan. - Kriteria Seleksi Literatur
Literatur yang dipilih harus memenuhi kriteria berikut: - Fokus pada kolaborasi antara guru dan orang tua dalam konteks pendidikan ABK.
- Diterbitkan dalam 5--10 tahun terakhir untuk memastikan relevansi dan kekinian informasi.
- Menggunakan metodologi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara membaca dan menganalisis literatur yang telah dipilih. Penekanan diberikan pada temuan-temuan yang berkaitan dengan: - Bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan antara guru dan orang tua.
- Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kolaborasi tersebut.
- Dampak dari kolaborasi terhadap perkembangan ABK.
- Analisis Data
Analisis  dilakukan  dengan  cara mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul dari literatur yang ada. Proses analisis mencakup: - Reduksi data: Menyaring informasi yang tidak relevan dan menyoroti informasi yang penting.
- Penyajian data: Menyusun informasi yang telah dipilih dalam bentuk naratif yang sistematis.
- Penarikan kesimpulan: Menyimpulkan temuan-temuan utama dari hasil analisis.
- Validasi Data
Untuk memastikan keabsahan data, dilakukan triangulasi sumber dengan membandingkan temuan dari berbagai literatur yang berbeda. Selain itu, dilakukan member check dengan meminta pendapat ahli atau praktisi di bidang pendidikan inklusif mengenai temuan-temuan yang diperoleh.
Â
Hasil
Berdasarkan analisis terhadap berbagai studi literatur mengenai kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK), diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:
- Peningkatan Kemampuan Perilaku Adaptif
Penelitian oleh Fitri (2022) menunjukkan bahwa kolaborasi antara guru kelas, guru pembimbing khusus, dan orang tua dapat meningkatkan kemampuan perilaku adaptif anak disabilitas intelektual ringan. Setelah mendapatkan pembinaan secara konsisten dan rutin, anak menunjukkan perkembangan dalam aspek komunikasi, keterampilan hidup sehari-hari, sosial, motorik, dan penurunan perilaku maladaptif.
- Efektivitas Program Latihan Bina Diri
Abidin (2021) mengemukakan bahwa kolaborasi antara guru dan orang tua melalui program latihan bina diri efektif dalam meningkatkan kemampuan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) anak tunagrahita. Penggunaan Lembar Kerja Rumah  (LK-Rum) sebagai media komunikasi  antara guru dan orang tua memungkinkan intervensi yang berkelanjutan dan terstruktur, sehingga anak dapat mengembangkan kemandirian secara optimal.
- Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pembelajaran Kolaboratif
Rudiyati (2017) menemukan bahwa pembelajaran kolaboratif antara guru reguler dan guru pembimbing khusus di sekolah inklusif dapat meningkatkan kompetensi profesional guru dalam menangani ABK. Melalui pelatihan dan pendampingan, guru memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan ABK secara efektif.
- Prestasi Belajar Anak Tunarungu
Santoso et al. (2023) meneliti kolaborasi antara orang tua dan guru dalam mendukung prestasi belajar anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang intensif dan dukungan emosional dari orang tua, serta pendekatan nonverbal dalam pembelajaran, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan prestasi akademik dan sosial anak tunarungu.
- Peran Orang Tua dalam Pendidikan ABK Berprestasi
Penelitian oleh Nuraeni (2024) mengungkapkan bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah di SLB Negeri 1 Mataram berperan penting dalam mendidik ABK hingga mencapai prestasi. Sekolah melibatkan orang tua dalam kegiatan akademik dan tautanketerampilan, serta menjalin komunikasi melalui berbagai saluran, seperti grup WhatsApp dan pertemuan langsung, untuk mendukung perkembangan anak secara holistik. Â
Temuan-temuan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi yang harmonis dan berkelanjutan antara guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus. Sinergi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik dan sosial anak, tetapi juga memperkuat kompetensi profesional guru dalam menangani ABK secara efektif.
Pembahasan
Kolaborasi antara guru dan orang tua memegang peranan krusial dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagai mitra utama dalam proses pendidikan, orang tua memiliki pemahaman mendalam tentang karakteristik anak, sementara guru menyediakan lingkungan belajar yang terstruktur dan profesional. Sinergi antara kedua pihak ini dapat menciptakan pendekatan yang holistik dan efektif dalam mendukung ABK.
1. Peningkatan Kemampuan Perilaku Adaptif melalui Kolaborasi
Penelitian oleh Fitri (2022) menunjukkan bahwa kolaborasi antara guru kelas, guru pembimbing khusus, dan orang tua dapat meningkatkan kemampuan perilaku adaptif anak disabilitas intelektual ringan. Setelah mendapatkan pembinaan secara konsisten dan rutin, anak menunjukkan perkembangan dalam aspek komunikasi, keterampilan hidup sehari-hari, sosial, motorik, dan penurunan perilaku maladaptif. Hal ini sejalan dengan temuan Sari et al. (2019), yang menekankan pentingnya kolegialitas antar guru dalam membentuk kemandirian ABK. Kedua penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi yang terstruktur dan berkelanjutan antara guru dan orang tua dapat mempercepat proses adaptasi dan kemandirian ABK.
2. Efektivitas Program Latihan Bina Diri dalam Meningkatkan Kemandirian
Abidin (2021) mengemukakan bahwa kolaborasi antara guru dan orang tua melalui program latihan bina diri efektif dalam meningkatkan kemampuan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) anak tunagrahita. Penggunaan Lembar Kerja Rumah (LK-Rum) sebagai media komunikasi antara guru dan orang tua memungkinkan intervensi yang berkelanjutan dan terstruktur, sehingga anak dapat mengembangkan kemandirian secara optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Lalita et al. (2023), yang menyoroti pentingnya peran orang tua dan guru dalam pendidikan ABK. Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dan konsisten antara guru dan orang tua dapat mempercepat perkembangan kemandirian ABK.
3. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pembelajaran Kolaboratif
Rudiyati (2017) menemukan bahwa pembelajaran kolaboratif antara guru reguler dan guru pembimbing khusus di sekolah inklusif dapat meningkatkan kompetensi profesional guru dalam menangani ABK. Melalui pelatihan dan pendampingan, guru memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan ABK secara efektif. Hal ini sejalan dengan temuan Chomza (2017), yang menunjukkan bahwa kolaborasi antara guru reguler dan guru pendamping khusus dapat meningkatkan kualitas layanan pembelajaran bagi ABK. Kedua penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi antar guru dapat memperkuat kompetensi profesional dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi ABK.
4. Prestasi Belajar Anak Tunarungu melalui Kolaborasi
Santoso et al. (2023) meneliti kolaborasi antara orang tua dan guru dalam mendukung prestasi belajar anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang intensif dan dukungan emosional dari orang tua, serta pendekatan nonverbal dalam pembelajaran, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan prestasi akademik dan sosial anak tunarungu. Hal ini sejalan dengan temuan Firnia (2023), yang menunjukkan bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah dapat mendidik ABK hingga mencapai prestasi. Kedua penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi yang erat antara orang tua dan guru dapat meningkatkan prestasi belajar ABK.
5. Peran Orang Tua dalam Pendidikan ABK Berprestasi
Penelitian oleh Nuraeni (2024) mengungkapkan bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah di SLB Negeri 1 Mataram berperan penting dalam mendidik ABK hingga mencapai prestasi. Sekolah melibatkan orang tua dalam kegiatan akademik dan keterampilan, serta menjalin komunikasi melalui berbagai saluran, seperti grup WhatsApp dan pertemuan langsung, untuk mendukung perkembangan anak secara holistik. Hal ini sejalan dengan temuan Az Zahra et al. (2021), yang menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik ABK. Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan aktif orang tua dalam pendidikan ABK dapat meningkatkan prestasi dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menegaskan bahwa kolaborasi yang efektif antara guru dan orang tua sangat penting dalam mendukung perkembangan dan prestasi anak berkebutuhan khusus. Komunikasi yang terbuka, perencanaan yang terstruktur, dan keterlibatan aktif dari kedua belah pihak dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan ABK secara optimal.
Kesimpulan
Kolaborasi antara guru dan orang tua merupakan faktor kunci dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK). Sinergi yang efektif antara kedua pihak dapat meningkatkan kemampuan perilaku adaptif, kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL), kompetensi profesional guru, serta prestasi belajar anak tunarungu. Melalui komunikasi yang terbuka, perencanaan yang terstruktur, dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran, anak ABK dapat berkembang secara optimal baik dalam aspek akademik maupun sosial.
Penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi yang efektif antara guru dan orang tua sangat penting dalam mendukung perkembangan dan prestasi anak berkebutuhan khusus. Komunikasi yang terbuka, perencanaan yang terstruktur, dan keterlibatan aktif dari kedua belah pihak dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan ABK secara optimal.
Saran
- Peningkatan Komunikasi: Disarankan untuk meningkatkan frekuensi dan kualitas komunikasi antara guru dan orang tua melalui pertemuan rutin, penggunaan teknologi, dan media komunikasi lainnya.
- Pelatihan dan Pendampingan: Penting bagi sekolah untuk menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi orang tua agar mereka dapat mendukung pembelajaran anak di rumah secara efektif.
- Keterlibatan dalam Kegiatan Sekolah: Orang tua sebaiknya dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti outing class, market day, dan kegiatan perkemahan, untuk memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga.
- Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala terhadap perkembangan anak dan efektivitas kolaborasi antara guru dan orang tua untuk memastikan bahwa kebutuhan anak terpenuhi secara optimal.
Daftar Pustaka
Abidin, H. M. (2021). Kolaborasi Program Latihan Bina Diri Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Kemampuan ADL bagi Anak Tunagrahita. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. https://repository.upi.edu/65923/(Arthamara Media)
Az Zahra, L. K., Putri, N. A., Fauziah, R. S., & Nurhalimah, S. (2023). Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/384963687(ResearchGate)
Fitri, M. (2022). Kolaborasi Guru dan Orang Tua dalam Penerapan Metode Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Kelas Inklusif. Jurnal Pendidikan Dasar. https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/22040(Journal Unpas)
Nuraeni, F. (2024). Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah dalam Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri 1 Mataram. Etheses UIN Mataram. https://etheses.uinmataram.ac.id/6809/
Rudiyati, S. (2017). Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusif dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Pendidikan Khusus melalui Pembelajaran Kolaboratif. Cakrawala Pendidikan. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1488(Google Scholar)
Santoso, A. B., Aminullah, A. F., & Putri, M. (2024). Menggali Prestasi Anak Tunarungu di Sekolah Luar Biasa: Kolaborasi Orang Tua dan Guru. KOLEKTIF: Jurnal Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran, 1(2), 148-157. https://doi.org/10.70078/kolektif.v1i2.38(E-Journal STKIP Siliwangi)
Sari, D., & Hidayati, N. (2019). Kolaborasi Kolegialitas Antar Guru dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Luar Biasa. https://journal2.um.ac.id/index.php/jppplb/article/view/11377(Jurnal Elektronik UM Malang)
Sidabutar, R., & Siregar, M. (2023). Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Keterampilan Anak Tunagrahita. Jurnal Pendidikan Inklusi. https://rumahjurnal.diskresi.id/index.php/kolektif/article/view/38(ResearchGate)
Widodo, S., & Suryani, D. (2016). Peran Guru dalam Mendukung Kemandirian Belajar Siswa Tunarungu. Jurnal Pendidikan Khusus. https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/sr/article/view/1303(Journal STIAYAP PIM Makassar)
Yulianti, E., & Sari, R. (2021). Pentingnya Kolaborasi Guru dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Inklusi. Jurnal Pendidikan Inklusi. https://journal2.um.ac.id/index.php/jppplb/article/downloadSuppFile/11377/2301(Jurnal Elektronik UM Malang)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI