Mohon tunggu...
MUH IRHAM RAHMAN
MUH IRHAM RAHMAN Mohon Tunggu... Editor - new account

mahasiswa unm

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Berdamai dengan Korona

26 Mei 2020   04:31 Diperbarui: 26 Mei 2020   05:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berdamai Merupakan Sebuah Kata Yang Mempunyai Arti Berhenti Bermusuhan Dan Berbaik Kembali,Kata Damai Senangtiasa Memberi Aura Positif Bahkan Dengan Kata Damai Dapat Mereduksi Disoraganisasi Di Dalam Sebuah Kelompok Masyarakat

Akan Tetapi Dalam Realitanya Kata Damai Mempunyai Artikulasi Tersendiri Sesuai Situasi Yang Ada Sehingga Terkadang Kita Melupakan Esensi Dari Sebuah Kata Damai,  Dimana  Semua Bergantung Dengan Kondisi Yang Ada Contohnya Polisi Lalu Lintas Yang Menilang Pelanggar Lalu Lintas  Dan Mengajak Menyelesaikan Penilangan Dengan Uang Damai ,Dalam Hal Ini Kata Uang Damai Seolah-Olah Simbolis Menyelesaikan Masalah Padahal Sebenarnya Pelanggar Sedang Bermasalah Dengan Hukum Yang Berlaku Bukan Bermasalah Secara Pribadi Dengan Kepolisian.Baik Pelanggar Maupun Polisi Sama-Sama Tidak Berdamai Dengan Hukum Sebagai Sebuah Aturan

Itulah Contoh Yang Sangat Miris Apabila Damai Diartikulasikan Dengan Situasi Dan Kondisi Yang Ada. Esensi Damai Bahkan Terlihat Samar ,Dalam Realita Nya Damai Memang Selalu Dihadapkan Pada Situasi Maupun Kondisi.Tetapi Yang Menarik Adalah Bagaimana Bila Kita Diajak Berdamai Dengan Situasi Maupun Realita Yang Sebenarnya Kita Tidak Inginkan ?

      Pada Saat Ini  Indonesia Sedang Berjuang Melawan Covid 19 Baik Tenaga Medis Maupun Kepala Daerah Bekerja Keras Agar Wabah Ini Cepat Selesai,Pembatasan Sosial Berskala Besar,Anjuran Hidup Bersih Maupun Physical Distancing Telah Diterapkan Selama Fase Pandemic Ini, Akan Tetapi Virus Ini Susah Sekali Musnah,Sehingga Kita Diajak Berdamai

        Seperti  Diucapkan Presiden Jokowi ""Artinya, Sampai Ditemukannya Vaksin Yang Efektif, Kita Harus Hidup Berdamai Dengan Covid-19 Untuk Beberapa Waktu Ke Depan,"Melihat Perkataan Jokowi Ini Saya Merasa Kita Diajak Agar Tidak Terlalu Waspada Sembari Menunggu Vaksin.Ungkapan Damai Dari Pak Presiden Ini Tentu Akan Melukai Hati  Tenaga Medis Maupun Stakeholder Yang Berupaya Mengatasi Korona Seperti Gugus Covid Maupun Kepala Daerah Yang Menerapkan Psbb (Pembatasan Sosial Berskala Besar )

Dampak Dari Perkataan Damai Jokowi  Ini Pun Sangat Besar, Pelongaran Psbb Dan Juga Tidak Melakukan Physical Distancing Adalah Contohnya ,Saya Melihat Beberapa Pasar Di Makassar Ramai Padahal Makassar Sendiri Termasuk Kota Yang Menerapkan Psbb.Tetapi Sekali Lagi Perkataan Dari Orang Yang Berpengaruh Tentu Mempunyai Pengaruh Yang Kuat,Harusnya Presiden Mampu Mengeluarkan Pernyataan Yang Memberi Dampak Yang Menyenangkan Terhadap Masyarakat,

   Memang Tekanan Sebagai Presiden Sangat Dirasakan Jokowi Di Tengah Pandemic Ini, Presiden  Dihadapkan Oleh Situasi Genting Dimana Vaksin Korona  Belum Ada Dan Juga Kebutuhan Masyarakat Sebelum Lebaran.Akan Tetapi Sesulit Apapun Kondisinya Kita Sebenarnya Tak Boleh Berdamai Dengan Covid-19 Karna Berdamai Dengan Korona Saya Rasa  Ibarat Menyalakan Sebuah Bom Apabila Bom Meledak Pasti Ada Korban Begitu Juga Realita Yang Dihadapi Sekarang Dengan Tambah Banyaknya Orang Berkerumunan Bisa Saja Menambah Pasien Positif Korona

RIP (REST IN PEACE) KORONA,Mungkin Akan Sulit Teralisasi  Pasalnya Kita Sedang Peace (Berdamai) Dengan Korona, Sesuai Steatment Pak Presiden ,Saya Pun Berharap Bahwa Pak Jokoowi Melihat Fakta Dilapangan Bahwa Usaha Tenaga Medis Dan Juga Kepala Daerah Tak Boleh Sia-Sia Dikarenakan Oleh Sebuah Kata Damai,Karna Pada Dasarnya Meskipun Kita Ingin Berdamai Dengan Korona Tapi Korona Tidak Ingin Berdamai Dengan Kita, Maka Pasien Positif Siap Siap Bertambah Banyak.

Akhir Kata Saya Berharap Tulisan Saya Mampu Menedukasi Masyrakat Di Tengah Pandemic Ini Dan Juga Semoga Virus Covid 19 Yang Melanda Ibu Pertiwi Cepat Berlalu Agar Kita Dapat Menjalankan Kehidupan Yang Normal  .Kurang Lebihnya Mohon Dimaafkan Sekian Dari Saya Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun