Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK Kab. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ziarah ke Makam Sunan Giri Gresik Bonus Ketek

27 Mei 2025   22:13 Diperbarui: 16 Agustus 2025   15:08 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parkir motor bagian selatan pintu masuk makam Sunan Giri (Sumber: Dokpri)

Pudak (Sumber:Dokpri)
Pudak (Sumber:Dokpri)

Disamping pudak, mata saya tertuju pada kudapan di sebelahnya. Hampir seperti kupat atau ketupat. Makanan dari bahan dasar beras itu dibungkus daun kelapa muda atau biasa disebut janur. Namun, makanan yang saya tuju tidaklah dapat dijumpai di Gresik secara umum. Kuliner khas Giri ini hanya didapati di kompleks makam dan sekitarnya. Bahan baku dari ketan, gula merah, dan parutan kelapa serta dibungkus daun gebang. Gebang seperti palma atau sejenis lontar. Air campuran ketan bukanlah air biasa. Air ini bersumber dari sumur di daerah Giri. Satu liter air harganya sekitar Rp10.000. Tergolong mahal, karena sumur yang awalnya dua kini hanya satu saja yang produktif. Air keruh itu dinamai ketek. Maka, ketupat khas Giri itu disebut ketek. Saya keluarkan uang Rp15.000 untuk dua ketek. Ketek rasanya gurih dan tekstur kenyal sedikit lembek. 

Kupat Ketek Giri Gresik (Sumber: Dokpri)
Kupat Ketek Giri Gresik (Sumber: Dokpri)

Ketek sudah di tangan, saya lanjutkan perjalanan pulang melintasi puluhan hingga ratusan kios pedagang. Jalan meliuk dan hampir saja putus asa. Kenapa lama dan tidak segera usai jajaran pedagang ini? Ternyata memang Yayasan Sunan Giri, memberikan peluang cukup luar biasa bagi para penduduk sekitar untuk mengais rejeki di kawasan makam. Mereka berjualan hampir 24 jam setiap harinya. Wisata religi ini semakin ramai jika mendekati ramadan. Malam 25 ramadan atau malam selawe merupakan malam puncak ramadan di Giri. Orang dari berbagai daerah berkunjung tuk ziarah dan itikaf di masjid Sunan Giri dengan harapan bertemu malam lailatul qadar. Rutin setiap malam selawe, Anda akan berjalan kaki sejauh 4 kilo meter. Jalan utama ditutup, dari perlimaan Kebomas menuju Makam Sunan Giri tidak ada kendaraan satu pun yang bisa melewatinya. Sepanjang jalan tersebut dipadati para pedagang. Ngalap berkahnya Kanjeng Sunan Giri.

Sebelum saya mengakhiri ziarah, satu hal yang bikin saya takjub. Di pertengahan anak tangga, terdapat sepasang arca atau patung kepala naga. Arca kepala naga oleh masyarakat disebut Naga Giri. Mengisahkan beradu kesaktian di antara Sunan Giri dengan seorang pertapa sakti dari lereng Gunung Semeru yaitu Begawan Minto. Masing-masing arca semuanya berada di bawah pohon beringin. 600 tahun silam arca kokoh berdiri hingga saat ini, meskipun sempat diperbaiki. 

Bagi Anda yang belum sempat berkunjung atau ziarah ke Sunan Giri, segeralah! Dijamin banyak manfaat yang dipetik. Selain ziarah bonus ketek giri, Anda juga dapat mengenal sejarah penyebaran Islam, arsitek, kearifan lokal, kuliner khas Giri Gresik, karomah Sunan Giri, dan tentunya masih banyak lagi. Demikian secuil perjalanan sore tadi (Gresik_27 Mei 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun