Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Targetku Jangan Cegah Aku Untuk Luapkan Emosi yang Lama Terpendam!

12 Maret 2024   23:07 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:30 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: harapanrakyat

Pertama, Bercerita kepada orang yang dipercaya. Karena emosi bersifat temporal, maka alangkah baiknya saya mencoba menceritakan kepada teman atau keluarga yang dapat dipercaya untuk mendapatkan solusi. Minimal dengan menyampaikan unek-unek, sudah terbangun perasaan lega. Kelegaan itu dapat menimbulkan respon emosi positif ditandai dengan tawa, senang, dan niat ikhlas beribadah tanpa rasa kesal. Kaitannya dengan kegiatan ramadan, saya dapat menghadiri pengajian, mengikuti tadarus, pergi ke masjid untuk salat berjamaah, dst.

Kedua, sama-sama berkecimpung di media sosial, alangkah baiknya saya ganti nonton drama Korea dengan menulis. Luapan emosi diolah menjadi tulisan, bukan makian. Siklus menulis diawali dari pencetusan ide lalu dikembangkan. Hal ini membutuhkan waktu dan mengasah pikiran, sehingga ruang untuk merenungkan permasalahan hidup tidak terlalu kalut. Refreshing otak perlu dikuatkan melalui hal-hal positif.

Ketiga, sholawatan dan atau menyanyi. Ada apa dengan sholawatan atau nyanyian? Nada dari aliran musik yang ditimbulkan dapat merespon hati menjadi plong. Saya tidak menganggap bahwa sholawat sama halnya dengan nyanyi. Tetapi kegiatan inilah yang bisa saya terapkan supaya emosi positif tersalurkan. Menghafal lirik merupakan suatu bentuk kinerja organ tubuh. Terjalin kolaborasi yang harmonis antara indra pendengar dan daya ingat. 

Keempat, gowes (bersepeda). Hobi lama yang terpendam karena kesibukan dan tumpukan emosi yang belum sempat tersalurkan, maka saya memilih untuk gowes. Saat gowes kita bisa menikmati alam dan lingkungan sekitar. Hati dan badan menjadi sehat saat mengayuh sepeda. Apalagi dapat berjumpa dengan teman-teman komunitas gowes. Semakin lebar senyum ini, sehingga luapan emosi positif pun terwujudkan. Tapi tetap menjadi catatan saya, bahwa gowes tidak perlu menempuh jarak jauh, cukup sekitar kompleks rumah. Stamina saat puasa harus terjaga dengan baik.

b. Emosi negatif

Pertama, target saya untuk meluapkan emosi negatif yang awalnya tidak menjadi diri sendiri, maka mencoba menampakkan bahwa saya sedang sedih, marah, atau bahkan gelisah. Sesekali saya akan mengekspresikannya di depan teman atau lawan bicara. saya tidak akan malu mengatakan bahwa saya sedang galau. Jangan sampai luapan emosi berbentuk sumpah serapah ataupun kemarahan yang membara. Targetnya belajar mengontrol diri secara verbal.

Kedua, mengganti wajah suram di hadapan lawan bicara dengan senyuman. Ketika saya emosi biasanya wajah juga mengikutinya. Sebagai pengingat bahwa apa yang saya lakukan tidak menyenangkan, hal yang saya lakukan mengelus dada dan berbisik pelan "Astagfirullah". Sebleum meninggalkan temapt, ucapkan permintaan maaf, jika perlu jabat tangannya. Dengan demikian orang yang kita hadapi tidak tersinggung atas kemuraman kita.

Ketiga, merasa kesepian di tengah keramaian. Jangan sampai saya berbuat hal yang merugian buat saya sendiri maupun orang lain. Mengurung diri di kamar misalnya. Tidak melakukan pekerjaan rumah, sedangkan anak-anak juga perlu perhatian dari saya. Target saya, ajak anak ngabuburit atau bersama-sama membuat es campur untuk menu berbuka puasa. Kegembiraan anak-anak menjadi cahaya tersendiri untuk saya. Seolah hilang emosi yang terlintas sebelum bercengkrama dengan anak-anak.

Target bersanding teori emosi yang telah saya sampaikan kiranya menjadi catatan abadi di ramadan tahun 2024. Bagi diri saya pribadi maupun orang lain, jangan sesekali mencegah luapan emosi seseorang. Biarkan mengeksplor emosinya, sesekali berilah ruang dan waktu.  Dengan begitu Anda sudah menyelamatkan kesehatan mental seseorang. 

Gresik_12 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun