Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Menemani Orang Pulang

4 Agustus 2025   00:49 Diperbarui: 4 Agustus 2025   13:24 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Sumber: KOMPAS/CHY)

Kau tahu, aku tidak pernah benar-benar mengenal Daru.

Ia datang seperti angin, dan pergi seperti kabut yang menghilang pelan-pelan.

Orang-orang bilang ia baik. Terlalu baik, malah. Terlalu tenang untuk ukuran orang yang hidup sendirian di rumah tua di ujung jalan kecil, persis di belakang warung soto yang sudah lama tutup.

Aku pertama kali melihatnya waktu kelas lima SD. Ia berdiri di halte dengan koper hitam besar, memandangi anak-anak sekolah yang lalu-lalang tanpa satu pun senyum. Matanya... sulit dijelaskan. Tenang, dingin, dan entah kenapa, kosong. Tapi bukan kosong yang bodoh. Kosong yang... sadar. 

Aku, anak-anak kecil waktu itu, cuma bisa menebak-nebak, apakah dia akan jadi guru baru? Atau polisi? Atau malah detektif? Tapi tidak satu pun tebakan kami yang benar.

Daru bukan siapa-siapa. Tapi juga bukan tidak siapa-siapa.

Tiap malam Kamis, Daru duduk di bangku panjang depan rumahnya. Tangannya menggenggam termos teh, dan di sebelahnya selalu ada bangku kosong. Beberapa kali aku lewat, ia mengangguk. Tidak menyapa. Tidak bicara. Tapi seperti ada suara di balik kepalaku yang bilang: "jangan duduk di bangku itu".

Entahlah.

Kadang, satu-dua orang tua datang, duduk bersamanya. Kadang pulang sambil menangis. Kadang tidak pulang sama sekali. Tapi itu bukan urusanku, waktu itu.

Ilustrasi by AI (Dok. Pribadi)
Ilustrasi by AI (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun