Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berdamai dengan Diri Sendiri

30 Mei 2025   21:40 Diperbarui: 30 Mei 2025   21:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah zaman yang serba cepat, di mana banyak orang berlomba-lomba tampil hebat, produktif, dan penuh pencapaian, kemampuan untuk berdamai dengan diri sendiri sering kali dianggap sepele. 

Padahal, inilah akar dari banyak persoalan sosial yang muncul hari ini, ketika manusia gagal berdamai, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan sesamanya.

Kesibukan memperbaiki citra di depan publik sering mengalahkan kebutuhan untuk memperbaiki batin sendiri. Fokus diarahkan ke dunia luar, sementara suara hati tak pernah sempat benar-benar didengarkan. 

Akibatnya, stres, kecemasan, kemarahan, dan sikap defensif menjadi hal yang dianggap "normal", karena semua orang seolah-olah mengalaminya.

Namun ada jalan lain yang bisa ditempuh, jalan sunyi yang tidak banyak dipilih: jalan menerima diri apa adanya, mengelola emosi dengan sehat, dan tidak reaktif terhadap segala sesuatu yang datang dari luar.

Ketenangan Batin Bukan Mitos, Tapi Pilihan

Orang yang telah berdamai dengan dirinya bukanlah orang yang bebas dari luka atau masalah. 

Justru, merekalah yang pernah melalui berbagai bentuk kegagalan, penolakan, dan luka emosional, lalu memilih untuk tidak melawan hidup, melainkan merangkulnya.

Mereka mungkin tak selalu tampak tersenyum, namun jika tersenyum, senyumnya tulus. Mereka mungkin tidak selalu menang, tapi tidak gentar menghadapi kekalahan. Mereka tidak kebal terhadap emosi negatif, namun tidak dikuasai olehnya.

Apa yang tampak sebagai ketenangan bukanlah hasil instan, melainkan buah dari proses panjang berdialog dengan batin. Proses ini sering kali sepi, sunyi, bahkan menyakitkan. Namun hasilnya menenangkan: hidup terasa lebih ringan dan tidak lagi dibebani oleh hal-hal yang sebenarnya bisa dilepaskan.

Orang yang Damai Tidak Suka Drama

Orang-orang yang benar-benar damai jiwanya, cenderung tak tertarik membalas sindiran, tak sibuk berkomentar atas segala hal, dan tidak tergoda memenangkan debat demi ego. Mereka memahami bahwa tidak semua hal layak ditanggapi, tidak semua ketidaksetujuan harus berubah menjadi konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun