Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ibuku Inspirasiku, Terima Kasihku untuk Segala Perjuanganmu

19 Maret 2025   14:35 Diperbarui: 19 Maret 2025   14:40 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu mengajarkanku bahwa hidup bukan tentang seberapa banyak yang kita dapatkan, tetapi seberapa besar usaha dan doa yang kita panjatkan dalam setiap langkah. Bahwa mencari rezeki bukan sekadar soal uang, tetapi juga soal keberkahan.

Pesan yang Bisa Kupetik dari Perjuangan Ibu

  • Ketulusan dalam Berjuang – Ibu tidak hanya bekerja untuk mencari nafkah, tetapi juga menjalankan amanah dengan penuh keikhlasan. Setiap langkahnya adalah bentuk cinta dan tanggung jawab.
  • Kesabaran dan Kegigihan – Tidak ada kata lelah bagi ibu, meskipun hari-harinya dipenuhi kerja keras. Ia terus berjuang tanpa mengeluh, membuktikan bahwa ketekunan akan membawa berkah.
  • Pengorbanan Tanpa Batas – Di saat orang lain bisa beristirahat lebih lama saat Ramadan, ibu tetap berjuang di pasar. Bahkan sahurnya pun terkadang "on the road," menunjukkan betapa besarnya pengorbanan demi keluarga.
  • Warisan Nilai, Bukan Hanya Materi – Kios yang diwariskan dari simbah bukan sekadar tempat berdagang, tetapi juga simbol ketulusan, dedikasi, dan perjuangan turun-temurun yang harus dijaga.
  • Keberkahan di Setiap Usaha – Rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga soal berkah dari setiap keringat yang jatuh. Ibu mengajarkan bahwa usaha yang dilakukan dengan niat baik akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Makna Kemenangan Sejati – Lebaran bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga saat di mana ibu bisa menikmati hasil kerja kerasnya. Kemenangan sejati adalah ketika seseorang bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga setelah melalui perjuangan panjang.

Perjuangan ibu adalah cerminan ketulusan dan keteguhan hati seorang wanita yang tidak mengenal kata menyerah. Ia bukan hanya seorang pedagang, tetapi juga pahlawan bagi keluarganya. 

Dari fajar hingga petang, dari Ramadan ke Ramadan berikutnya, ia terus melangkah, menapaki jalan rezekinya dengan doa dan harapan. 

Aku percaya, benar adanya bahwa surga ada di bawah telapak kaki Ibu. Semoga setiap tetes keringatnya menjadi berkah, dan setiap langkahnya mendapat balasan terbaik dari Yang Maha Kuasa. Aamiin

(Dok. Pribadi) 
(Dok. Pribadi) 

Love you Ibu, Gusti Allah ingkang bales.

Terima kasih Ibu. Terima kasih untuk semua ibu di luar sana yang berjuang tanpa lelah demi anak dan keluarganya.                                   

Terima kasih juga kepada semua yang telah berkenan membaca kisah cerita cinta ibu ini. Semoga kisah bisa menginspirasi dan mengingatkan kita akan cinta dan pengorbanan seorang ibu.

Salam sehat dan bahagia selalu di bulan Ramadan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun