Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mempertimbangkan #KaburAjaDulu

22 Februari 2025   18:15 Diperbarui: 22 Februari 2025   18:15 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kawan di Jepang (Dokumentasi pribadi via Dshm) 

Beberapa hari ini dengan mencuatnya #KaburAjaDulu sempat kembali memikirkan satu hal yang belakangan sering terlintas di kepala: pergi kerja diluar negeri, ke Jepang misalnya. 

Melihat kawan-kawan dan tetangga yang dulu lulus sekolah lalu memutuskan merantau ke sana, lalu pulang-pulang bisa bangun rumah mewah di kampung, rasanya kok menarik. Mereka pulang dengan kesejahteraan yang lebih baik, minimal punya rumah sendiri dan bisa buka usaha.

Belum lagi saat melihat postingan mereka di media sosial. Saat musim dingin, mereka pamer bisa melihat dan menyentuh salju, bahkan pamer bisa makan salju, hehe.... Sesuatu yang mustahil di Indonesia untuk rasakan secara langsung. 

Foto kawan di Jepang (Dokumentasi pribadi via Dshm) 
Foto kawan di Jepang (Dokumentasi pribadi via Dshm) 

Atau yang memilih bekerja di Pelayaran, bisa kerja sambil jalan-jalan di Eropa. Tapi itu semua ya kalau dalam ungkapan Bahasa Jawa masih "sawang sinawang" melihat yang lain lebih beruntung, padahal belum tentu begitu juga.

Kadang terpikir, dengan kursus bahasa Jepang dan magang kurang lebih satu tahun, mereka bisa berangkat dengan modal yang kurang lebih sama seperti biaya kuliah sampai lulus di Indonesia. Bedanya, setelah lulus kuliah di sini, belum tentu langsung dapat pekerjaan yang layak.

Di Indonesia, syarat pekerjaan sering terasa berlebihan, bahkan ada yang hanya sekadar iseng dari HRD. Mungkin karena jumlah penduduk yang produktif banyak tapi lowongan pekerjaan yang terbatas.

Hasrat ini pernah semakin kuat waktu menonton pertandingan Timnas Indonesia di Stadion Manahan sambil menunggu kick-off, sempat mengobrol dengan penonton di sebelah yang ternyata seorang guru kursus bahasa Jepang.

Ia berasal dari Medan, menjadi guru kursus bahasa Jepamg di Solo. Katanya, tenaga kerja asal Jawa Tengah banyak diminati di Jepang karena keterampilan dan attitude mereka yang baik. Bahkan, kalau sekolahnya lebih tinggi, ada peluang jadi pekerja profesional dengan bayaran besar.

Setelah saya cari tahu dan googling nemu beberapa website yang mengatakan serupa, dan sumber resmi ada di jatengprov.go.id (21/10/2024). Dalam lamannya dimuat Tenaga kerja magang asal Jawa Tengah menjadi andalan di Jepang. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca Di Sini

Setelah melihat keberhasilan kawan-kawan dan peluang yang ada, aku bertanya pada diri sendiri, "Apa iya aku harus pergi ke Jepang?" Tapi di sisi lain, di sini masih ada orang tua dan usaha milik keluarga. Atau memilih keluar dari zona nyaman.

Untuk sekarang, mungkin masih belum masih ada semangat untuk mengajar. Aku ingin tetap berkontribusi, seperti para pejuang kemerdekaan dulu yang memilih bertahan dan berjuang untuk negeri. 

Kalau mereka dulu memilih kabur, mungkin negeri ini tidak akan pernah merdeka. Ya, ini kiasan saja. Tapi ini untuk saat ini tidak tahu nanti.

Namun, di balik semua ini, tersadar ada tamparan keras untuk pemerintah. Jika terlalu banyak anak muda yang memilih pergi, Indonesia bisa kehilangan banyak talenta terbaiknya. 

Bonus demografi yang seharusnya jadi berkah bisa berlalu begitu saja, dan impian menjadi negara maju hanya akan menjadi angan-angan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun