Menanam pohon merupakan cerminan kesalehan ekologi, sebuah perilaku positif yang mencerminkan tanggung jawab kekhalifahan sekaligus amalan altruistik yang mengedepankan kepentingan umat manusia bahkan semesta bumi. Maka segala perbuatan yang mendukung amalan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan halal atau amal jariyah, meski sekadar menyemai benih, menyiram, memupuk, dan sebagainya.
Menanam pohon adalah sebuah kemuliaan sekaligus amal jariyah lintas ruang-waktu. Pohon yang ditanam sejatinya adalah media tasbih dan kebaktian / devosi kepada Tuhan Yang Mahaesa dan Realitas Agung lainnya- oleh para 'stakeholder semesta', bagi manusia penanam-pemeliharanya, bagi margasatwa di bawah naungannya, hingga tanah-udara-angin yang menjadi media hidupnya. Menanam pohon adalah menghimpun potensi sumber daya (alam dan manusia) untuk menghasilkan dan memperbarui energi kehidupan, seperti air dan udara bersih, tanah subur, hutan lestari, masyarakat sejahtera, negara makmur dan semesta hijau. Maka, menanam pohon adalah sebuah perayaan kehidupan.
Kebetulan, tanggal 25 November 2016 ini pun perayaan Hari Guru Nasional (HGN), bertema : "Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya". Maka, dengan karya menanam pohon, minimal 25 batang selama hidup, para guru dan tenaga kependidikan beserta para anak didik semakin bertambah kemuliaannya. Karena, seperti sabda Nabi, yang mulia di antara manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama (dan semesta). Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia! Selamat Hari Guru!Syukur dofu-dofu, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Muh. Arba'in Mahmud, 2015. Â Ekoteologi Moloku Kie Raha, Gagasan Pengendalian Ekosistem Hutan Maluku Utara,Jogjakarta : The Phinisi Press.
kabarpulau.com. /11 Februari 2016.
Malut Post, 17/3/2014
Malut Post, 03/12/2014
Malut Post, 23/9/2015
Malut Post, 5/4/2015
anaksawai.blogspot.co.id/2016/04