Hadis Hasan: Digunakan dalam aspek hukum yang tidak melibatkan masalah aqidah.
Hadis Dhaif: Hanya digunakan untuk anjuran atau nasihat non- hukum, dengan syarat tertentu.
Kajian ini menunjukkan pentingnya klasifikasi hadis untuk menjaga keotentikan ajaran Islam. Ulama telah menetapkan prinsip- prinsip ketat dalam menilai hadis, sehingga umat Islam memiliki panduan yang jelas dalam mengamalkan ajaran agama. Perbedaan kualitas hadis tidak hanya memengaruhi penerapannya, tetapi juga menunjukkan keilmuan yang tinggi dalam menjaga integritas sumber hukum Islam. (Rosdialena et al., 2021)
Penutup Kesimpulan
Studi ini menekankan urgensi pemahaman mengenai klasifikasi hadis berdasarkan kualitasnya sebagai pedoman dalam mengamalkan ajaran Islam secara tepat. Mengingat posisi hadis sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an, proses verifikasi terhadap keaslian hadis sangat penting dilakukan. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa poin utama:
1. Hadis Sahih merupakan jenis hadis yang paling kredibel karena memenuhi lima kriteria utama: sanad yang tersambung, perawi yang memiliki integritas dan ketelitian (dhabit), serta tidak mengandung kejanggalan (syadz) atau cacat tersembunyi ('illat). Hadis ini memiliki legitimasi penuh sebagai dasar hukum dalam seluruh bidang ajaran Islam, termasuk akidah, ibadah, dan muamalah.
2. Hadis Hasan adalah hadis yang hampir memenuhi standar hadis sahih, namun memiliki sedikit kelemahan pada aspek ketelitian perawi. Meski tidak sekuat hadis sahih, hadis hasan tetap dapat dijadikan pijakan dalam pengambilan hukum, terutama dalam persoalan ibadah dan muamalah, tetapi biasanya tidak digunakan dalam penetapan akidah.
3. Hadis Dhaif adalah hadis yang dinilai kurang valid karena terdapat kelemahan pada rantai perawi (sanad), karakter perawi, atau isi teks hadis (matan). Hadis jenis ini tidak dapat dijadikan dasar hukum syar'i, kecuali dalam konteks keutamaan amal (fadhail al-a'mal), itupun dengan catatan kelemahannya tidak terlalu parah.
Temuan ini menunjukkan bahwa penguasaan terhadap klasifikasi hadis sangat penting bagi umat Islam agar mampu membedakan antara riwayat yang dapat dijadikan pedoman dan yang perlu dihindari. Dengan demikian, implementasi ajaran Islam dapat dilakukan secara lebih hati-hati, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.