![[publicspeaking] Dari Gagasan Ke Tonjok, Saat Pejabat Lebih Suka Tantangan Fisik daripada Logika](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/06/0293f24c-094a-47c4-9163-7dbfe3f74f22-68bc1999ed641579ee6f8832.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Apa yang ingin dicapai dari pembelajaran ini? Apakah tujuannya akademik (memahami konsep tertentu) atau juga mengembangkan keterampilan sosial tertentu? Tujuan yang jelas membantu merancang aktivitas yang tepat.
b. Pilih Model Cooperative Learning yang Sesuai
Sesuaikan dengan materi, tujuan, karakteristik siswa, dan waktu yang tersedia. Kalau baru pertama kali, mulai dengan model yang sederhana seperti Think-Pair-Share atau STAD.
c. Siapkan Materi dan Instruksi yang Jelas
Siapkan lembar kerja, bahan bacaan, atau sumber belajar lain yang dibutuhkan. Buat instruksi yang jelas dan tertulis supaya siswa nggak bingung.
d. Rencanakan Komposisi Kelompok
Kelompok sebaiknya heterogen dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, dan latar belakang. Heterogenitas ini penting untuk menciptakan pembelajaran yang kaya.
Jumlah anggota kelompok juga perlu dipertimbangkan. Untuk diskusi, 3-4 orang ideal. Untuk proyek yang lebih besar, bisa 5-6 orang. Hindari kelompok yang terlalu besar karena nggak semua akan terlibat aktif.
e. Atur Ruang Kelas
Tata kursi dan meja supaya memudahkan siswa bekerja dalam kelompok. Kelompok harus bisa berhadapan satu sama lain, nggak duduk berbaris menghadap depan.
F. Pembukaan Pembelajaran
