Mohon tunggu...
MUHAMMAD SAUQI
MUHAMMAD SAUQI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bank Sampah Digital: Inovasi Ekonomi Lingkungan dan Kelayakan di Kota Banjarmasin

16 September 2025   15:41 Diperbarui: 16 September 2025   15:41 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, dari sisi internal, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar bank sampah digital dapat berjalan berkelanjutan.

  • Keberhasilan program sangat dipengaruhi oleh ketersediaan tenaga kerja yang kompeten, baik dalam pengelolaan sampah maupun pengoperasian teknologi digital. Komitmen pengelola juga menjadi kunci agar sistem dapat berjalan konsisten.
  • Biaya awal dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi, pengadaan sarana prasarana seperti gudang dan kendaraan operasional, serta biaya sosialisasi. Pendanaan bisa berasal dari pemerintah daerah, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), maupun hibah lembaga lingkungan.
  • Infrastruktur fisik berupa gudang penyimpanan, fasilitas pemilahan sampah, serta infrastruktur digital seperti server dan jaringan internet harus disiapkan dengan baik.
  • Struktur kelembagaan harus jelas, transparan, dan akuntabel. Sistem pencatatan, transaksi, serta monitoring digital perlu dirancang agar mudah digunakan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan.

Dengan kesiapan internal yang matang, bank sampah digital akan memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal.

  • Uji Kesesuaian Lahan: Faktor Penting Penunjang

Selain aspek internal dan eksternal, uji kesesuaian lahan juga menjadi bagian penting dari kajian kelayakan. Pemilihan lokasi bank sampah harus mempertimbangkan aksesibilitas masyarakat, kedekatan dengan sumber sampah, serta dampak lingkungan sekitar.

Lahan yang strategis akan mempermudah distribusi sampah, mempercepat proses pemilahan, serta menekan biaya operasional. Sebaliknya, lokasi yang kurang tepat bisa menimbulkan masalah baru, seperti pencemaran bau, kesulitan transportasi, atau penolakan masyarakat sekitar.

  • Menuju Ekonomi Sirkular di Banjarmasin

Jika seluruh aspek kelayakan dipenuhi, bank sampah digital dapat menjadi salah satu inovasi unggulan Kota Banjarmasin dalam mewujudkan ekonomi sirkular. Sistem ini tidak hanya membantu pemerintah mengurangi volume sampah, tetapi juga memberdayakan masyarakat, membuka peluang usaha, serta mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Studi kelayakan yang menyeluruh menunjukkan bahwa peluang pengembangan bank sampah digital di Banjarmasin cukup besar. Dengan dukungan regulasi, kesiapan SDM, serta pemanfaatan teknologi, bank sampah digital dapat menjadi solusi inovatif untuk masalah lingkungan sekaligus instrumen ekonomi kerakyatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun