Mohon tunggu...
Muhammad Ryval
Muhammad Ryval Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Tetap berusaha dan berani mengambil resiko untuk sukses

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Alvar Agatha

1 Maret 2020   11:24 Diperbarui: 1 Maret 2020   11:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kalo Ade mau beli coklat silahkan beli yang lain yang sedang promo" kata si pemilik toko itu. "Tapi kak teman saya ingin coklat ini, memang nya siapa yang sudah memesannya? Tolong kalo bisa anda cancel dan saya akan membayar ini 2x lipat", tegas Alvar. Agatha baru kali ini melihat Alvar peduli dengannya. Padahal sejak SMP mereka belum pernah bicara sampai sejauh ini. "Maaf kak, pesanan saya yang tadi siang mana ya?", Tanya seorang wanita pada pemilik toko itu. Adele astaga Agatha! Ia baru sadar kalau dia bertemu dengan Adele saat dia sedang bersama Alvar. Apa yang harus lakukan sekarang?

"Adele? Kapan kamu pulang ke Singapura? Ini coklat pesanan kamu?", Tanya Alvar, "iya, baru tiba tadi siang terus aku langsung pesan coklat itu buat Tasya. By the way, kamu jalan sama cewe norak ini?" Semenjak absen sebulan?" Ejek Adele. Adele diona Wijaya Pradja lengkapnya. Ia sudah menggilai Alvar sejak SMP. Hubungan mereka seperti berpacaran, karena kemana pun Alvar pergi pasti Adele selalu ada di sisinya. 

Tetapi semenjak sebulan yang lalu Adele pergi ke Singapura untuk menjenguk mamanya yang sedang sakit, banyak siswi SMA bunga bangsa yang mencoba mendekati Alvar. "Bukan begitu Adele, aku cuman mau ganti coklat dia yang udah abis sama kak Adam" bantah Alvar, "Bohong! Tapi ya udah lah kalo buat kamu gapapa, inget ya! Ini itu demi kamu var, bukan buat cewek norak ini! Dan satu lagi, awas ya Lo sampe gue ngeliat Lo jalan atau deket deket sama Alvar lagi!" Jelas Adele. "Makasih . Tapi kamu gausah ngomong kasar gitu juga, jaga bicara kamu Adele" tegas Alvar.

Malam itu, dimobilnya Alvar, Agatha terlihat sangat senang. "Di liat liat Agatha manis juga kalo lagi senyum" ucap Alvar dalam hati. Mobil Alvar sudah sampai di depan rumahnya Agatha, "Rumah Lo disini? Deketan dong ya sama gue?" Tanya Alvar, "iya, kalo gitu gue pulang dulu, hm makasih banyak var, besok gue ganti uangnya", "gausah, ambil aja lagian yang salah kan gue" jelas Alvar. "Enggak var, gue gamau punya hutang ke orang lain", kata Agatha. 

"Gini deh, sebagai gantinya mulai besok Lo berangkat sekolah bareng gue gimana?" Pinta Alvar, "Hah? Enggak var gue gamau. Besok kan Adele masuk sekolah, nanti gue dicaci sama dia" tolak Agatha yang sebenarnya tidak ingin dia tolak. "Haha, gak akan tha. Besok Adele harus terbang ke Bali nemuin papahnya buat ke Singapura lagi" jelas Alvar. "What? Secepat itu? Hm.. yaudah iya", senyum manis Agatha terukir lagi, membuat Alvar meleleh di hadapannya.

Semenjak kejadian coklat itu, Alvar semakin dekat dengan Agatha. Hampir setiap hari mereka selalu berangkat dan pulang bersama. Entah apa yang ada di dalam benak Alvar, menurutnya ia sangat nyaman berada di sisi Agatha di bandingkan dengan Adele. Walaupun Adele dan Alvar tidak pernah berpacaran, Adele tampak sangat posesif terhadap nya. Hal ini membuat Alvar risih jika berada dekat Adele.

Soal kedekatan Alvar dengan Agatha langsung menyebar ke setiap penjuru SMA bunga bangsa sampai guru guru yang mengajar di kelas Mereke ikut mengetahui hal tersebut. Alvar yang sadari tadi masih menatapi mangkuk basoknya tampak kebingungan. "Woi var! Jangan anggurin terus tuh basoknya tar gue sikat lagi" gurau Nathan yang sejak tadi terus merhatikan Alvar. 

"Gue bingung nath, gue nyaman banget sama Agatha dan gue ga pernah ada rasa lebih ke Adele. Gue pengen Adele yang ngejauh gitu lah dari gue, biar gue bisa sama Agatha. Tapi gue takut apa yang gue lakuin ini bakal nyakitin dua duanya" jelas Alvar "Nah, nah... Gue juga kurang suka kalo Adele mepetin Lo terus, secara Lo tau kan gue suka sama dia sejak SMP" tambah Dion "Halah yang begituan doang mah gampang, gue bakal bantu deh gimana caranya biar kalian keluar dari jeratan tali masalah ini bro!" Gurau Nathan lagi. Mereka bertiga kini tertawa bersama.

***

Kedekatan Alvar dan Agatha kian menjadi, hal ini sudah terdengar sampai ke gendang telinga Adele. Adele cepat cepat pulang dari Singapura untuk bertemu dengan Alvar soal menanyakan kedekatan lebih jelas dengan Agatha. Sore itu ia mendatangi rumah alvar "var aku kurang apalagi dimatamu?" Mata Adele mulai berkaca kaca. "Del kamu jangan gitu, dengerin aku baik baik aku selalu senang menerimamu tapi dengerin aku, aku mau menjaga perasaan dion, Dion itu sahabat aku dari kecil aku gamau kehilangan sahabat sahabat aku cuma gara gara satu cewe" kata alvar. " Enggak var itu bukan alasan sejati kamu alasan sebenarnya itu Agatha kan?" 

Adele mulai terisak kini ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Jangan gitu del aku juga engga tega ngeliat kamu nangis kaya gitu" Alvar mulai khawatir dengan keadaan Adele. "Kalo kamu gak tega kenapa kamu ngelakuin ini sama aku? Aku rela rela terbang dari Singapura kesini cuma buat minta penjelasan kamu, ninggalin mama yg masih belum sadar disana tapi apa hah? Ini balasan kamu buat aku var? Aku benci sama kamu! Aku mau pulang!" teriak Adele. Ia pergi meninggalkan Alvar dengan pipi yang masih terguyur dengan air mata. Alvar sengaja tidak mengejar karena itu akan memperburuk suasana. Biarkan Adele tenang dengan waktunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun